Dolar dan yen berada di ujung bawah kisaran perdagangan baru-baru ini menjelang liburan akhir tahun pada hari Kamis (30/12/2021), setelah jatuh karena investor melakukan risk appetite saat terjadi kenaikan di bursa saham pula. Pergerakan itu tampaknya terkait dengan sentimen yang meningkat baru-baru ini karena banyak pemerintah menolak memberlakukan penguncian baru yang meluas, bahkan ketika varian Omicron dari virus corona melonjak. Data Reuters menunjukkan infeksi COVID-19 global mencapai rekor tertinggi selama tujuh hari terakhir.
Dolar AS melanjutkan penurunannya karena pasar terus melihat jumlah rawat inap karena Omicron yang rendah. Hal ini membuat para investor berani keluar dari posisi defensif dan kembali ke perdagangan. Ini membuat indeks dolar turun di 95,862, mendekati posisi level terendah dalam sebulan.
Euro berada di $1,1352 saat perdagangan Asia, setelah naik 0,35% dan menyentuh level tertinggi satu bulan sehari sebelumnya. Poundsterling berada di 1,3500, tertinggi sejak 19 November setelah naik 0,44% semalam.
Tetapi dengan banyaknya pedagang yang pergi menjelang akhir tahun, pelaku pasar diharapkan agar tidak terlalu banyak membaca pergerakan. Pada saat-saat seperti ini sentiment perdagangan akan sangat teknis karena transaksi dilakukan dalam jangka pendek untuk mencari keuntungan terakhir di akhir tahun.
Volume perdagangan akan semakin ringan menjelang pergantian tahun. Sementara ada kenaikan imbal hasil Obligasi AS yang menjadi dasar bertahannya dolar AS untuk tidak jatuh lebih dalam. Yield Obligasi AS untuk tenor 10-tahun mencapai 1,56% pada hari Rabu. Ini merupakan posisi tertinggi sejak 29 November, di pasar AS setelah Departemen Keuangan menjual $56 miliar dalam catatan tujuh tahun karena permintaan yang lemah. Yield mereka terakhir menghasilkan 1,5496%.
Sejauh ini, pergerakan mata uang masih sejalan dengan pasar yang lebih luas. Dimana suasana risk-on, baik pada bursa saham S&P 500 dan Dow Jones membuat mereka akhirnya ditutup pada level tertinggi sepanjang masa pada hari Rabu. Ini meerupakan kenaikan yang beruntun dalam enam sesi terakhir.
Yen berada di 114,95 per dolar setelah menyentuh level terendah satu bulan di 115,03 pada hari Rabu. Palung November di 115,51 adalah yang terendah sejak awal 2017. Dolar Australia berada di $0,7254, setelah mempertahankan kenaikannya baru-baru ini.