Dolar

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Dolar AS dan yen, dua mata uang safe haven ini tetap melemah pada perdagangan di hari Kamis (22/07/2021), setelah mundur dari posisi tertinggi multi-bulan di tengah menguatnya risk appetite di kalangan investor menyusul sejumlah laporan pendapatan emitan Wall Street yang siginifikan.

Indek dolar AS, berdiri di 92,810 setelah mundur dari tertinggi 3 1/2-bulan di 93,194 yang disentuh pada hari Rabu. Yen diperdagangkan pada 130,045 per euro, dari puncak hampir empat bulan di 128,610 awal pekan ini, dan pada 81,00 terhadap dolar Australia, dari puncak 5 1/2 bulan di 79,85.

Laporan pendapatan emiten yang kuat telah menyapu kekhawatiran Delta di AS, sehingga membebani mata uang safe haven. Konsensus dikalangan pelaku pasar adalah strain Delta tidak menimbulkan risiko langsung terhadap pemulihan ekonomi global, dimana penundaan pembukaan kembali paling lama tiga bulan karena negara-negara tersebut telah meningkatkan upaya vaksinasi.

Poundsterling diperdagangkan pada $ 1,3708, pulih dari palung 5 1/2 bulan di $ 1,35725 yang dicapai pada hari Selasa, meskipun kasus varian Delta meningkat di Inggris dan kebingungan tentang pencabutan pembatasan di Inggris. Aussie berpindah tangan pada $0,7350, dari level terendah delapan bulan di $0,72895 pada hari sebelumnya, bahkan dengan setengah populasi Australia dikunci. Euro berdiri di $ 1,1789, naik dari level terendah 3-1/2 bulan Rabu di $ 1,1752 menjelang keputusan kebijakan Bank Sentral Eropa yang diawasi ketat di hari global.

Para pembuat kebijakan akan menerapkan untuk pertama kalinya perubahan pada strategi mereka dan semuanya pasti menjanjikan periode stimulus yang lebih lama lagi untuk memenuhi komitmennya untuk meningkatkan inflasi. Sikap dovish ECB yang demikian ini akan membuat Euro melemah setidaknya dalam jangka menengah.

Disisi lain, target inflasi baru ECB menunjukkan kebijakan moneter akan tetap ultra-akomodatif untuk jangka waktu yang lebih lama lagi, yang akan bertindak sebagai angin sakal untuk Euro. Memang, kami berharap ECB akan menjadi salah satu bank sentral terakhir di bawah cakupan kami untuk memperketat kebijakan.