ESANDAR – Indeks dolar naik AS lebih tinggi pada perdagangan di hari Kamis (15/04/2021) dalam perdagangan yang berombak dimana investor menyeimbangkan data bullish yang menunjukkan penjualan ritel AS rebound tajam pada bulan Maret melawan penurunan lanjutan dalam imbal hasil Treasury AS.
Data ekonomi menunjukkan angka penjualan ritel AS meningkat 9,8% bulan lalu, Departemen Perdagangan di hari Kamis, mengalahkan ekspektasi ekonom untuk kenaikan 5,9%. Sebuah laporan terpisah menunjukkan bahwa klaim awal untuk tunjangan pengangguran negara berjumlah 576.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 10 April, dibandingkan dengan 769.000 pada minggu sebelumnya. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan 700.000 aplikasi dalam seminggu terakhir.
Hasil positif ini menjadi sumber utama kenaikan Dolar AS. Namun, penguatan dibatasi, karena imbal hasil Treasury turun ke posisi terendah satu bulan, mengurangi daya tarik relatif mata uang AS. Indeks dolar sebelumnya mencapai level terendah satu bulan di 91,487, sebelum rebound ke 91,633, naik 0,03% pada hari itu.
Pada perdagangan dengan sejumlah mata uang besar lainnya, Euro turun 0,07% menjadi $ 1,1971 pada perdagangan EUR/USD. Greenback sendiri turun 0,15% menjadi 109,73 yen Jepang. Dolar Australia, sebagai proxy untuk sentimen risiko global, naik 0,36% pada hari Kamis menjadi $ 0,7749.
Dolar telah melemah bulan ini karena imbal hasil Treasury stabil di bawah level tertinggi satu tahun yang dicapai bulan lalu. Imbal hasil turun karena Federal Reserve AS menegaskan kembali komitmennya untuk menahan suku bunga mendekati nol untuk tahun-tahun mendatang, dan pada beberapa kekhawatiran bahwa kenaikan inflasi baru-baru ini akan bersifat sementara.
Risk Appetite yang menguat di bursa saham mencapai rekor tertinggi juga dipandang mengurangi daya tarik greenback. Meningkatnya ketegangan geopolitik mungkin membantu permintaan obligasi safe-haven AS pada hari Kamis.