ESANDAR, Jakarta – Pada perdagangan pasar uang dolar AS masih bergerak ringan di area positif. Meski demikian, sejumlah fundamental bisa membuat Euro dan Poundsterling berbalik arah menguat dalam perdagangan hari ini.
Pada perdagangan kemarin, Dolar AS sukses memberikan tekanannya kepada mata uang utama dunia. EURUSD ditutup melemah di level 1,1837, GBPUSD ditutup melemah di level 1,3502, AUDUSD ditutup melemah di level 0,7468 dan USDJPY ditutup menguat di level 110,33. Kini EURUSD bergerak di level 1,18438, GBPUSD bergerak di level 1,35113, AUDUSD di level 0,7486 dan yen di level 110,37.
Penguatan indeks dolar AS melewati ke level tertinggi dalam 4 setengah bulann, seiring dengan mulai naiknya lagi imbal hasil obligasi pemerintah AS yang juga sudah melewati level 3% yang merupakan level psikologis tertinggi dalam 4 tahun terakhir.
Data inflasi AS pernah sempat membuat dolar AS mengalami saat-saat aksi ambil untungnya, namun hasil penjualan ecerannya serta data aktivitas manufaktur di New York seakan ada konfirmasi secara paten bahwa indeks dolar harus menguat karena dukungan kepada naiknya suku bunga the Fed bulan depan makin membesar.
Kondisi dolar AS pagi ini juga masih berlanjut penguatannya, namun tidak terlalu besar karena investor melihat data PDB Jepang yang juga mengalami penurunan, membuat mata uang AS tersebut makin mantap penguatannya.
Sejak data tenaga kerja AS di periode lalu masih menunjukkan kekuatan kondisi full-employment terbaik kembali pada bulan ini sehingga kondisi ini tentu akan mendorong juga upaya the Fed untuk makin memperketat dan memantau perkembangan kinerja ekonominya yang kian lama kian memanas. Sayangnya, memang suku bunga di Juni masih naik, namun di September dan Desember masih dipertanyakan investor.
Data sektor perumahan AS malam ini menjadi topik utama hari ini di mana diperkirakan membaik sehingga investor pun pagi ini melihat potensi aksi beli lanjutan secara sejenak setelah pemerintah Jepang mengumumkan data pertumbuhannya yang memburuk.
Indeks dolar mungkin bisa terbatas kenaikannya hari ini. Sentimen fundamental dari data inflasi zona euro bisa membatasinya. Investor juga sedang menantikan kabar dari Korea Utara dan masalah sanksi ke Iran. (Lukman Hqeem)