Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Persediaan minyak mentah di Amerika Serikat turun minggu ini sebesar 2,286 juta barel untuk pekan yang berakhir 29 Maret, menurut The American Petroleum Institute (API). Analis memperkirakan penurunan persediaan sebesar 2 juta barel. Hal ini terjadi setelah API melaporkan lonjakan persediaan minyak mentah sebesar 9,337 juta barel pada minggu sebelumnya.

Pada hari Selasa (02/04/2024), Departemen Energi (DoE) melaporkan bahwa persediaan minyak mentah di Cadangan Minyak Strategis (SPR) naik 0,6 juta barel lagi pada tanggal 29 Maret. Persediaan sekarang mencapai 363,6 juta barel—titik tertinggi sejak April lalu.

Harga minyak diperdagangkan naik menjelang rilis data API pada hari Selasa karena pasar mencoba mengantisipasi keputusan OPEC+ minggu ini mengenai pengurangan produksi serta ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan serangan kilang Ukraina di Rusia.

Pada pukul 14:21 ET, harga minyak mentah Brent diperdagangkan naik 1,64% hari ini di $88,85, naik sekitar $2,80 per barel dibandingkan minggu lalu. WTI acuan AS juga diperdagangkan naik 1,62% pada $85,07, naik sekitar $3,50 per barel dibandingkan Selasa lalu.

Sementara itu, persediaan bensin juga turun pada minggu ini sebesar 1,416 juta barel, dibandingkan dengan penurunan pada minggu sebelumnya sebesar 4,437 juta barel. Pada minggu lalu, persediaan bensin berada sekitar 1% di bawah rata-rata lima tahun pada tahun ini, menurut data terbaru EIA.

Persediaan sulingan juga turun minggu ini, sebesar 2,548 juta barel, dibandingkan kenaikan minggu lalu sebesar 531,000 barel. Hasil sulingan berada 6% di bawah rata-rata lima tahun untuk pekan yang berakhir 22 Maret, menurut data EIA terbaru.

Persediaan Cushing melengkapi kerugian minggu ini, turun 781.000 barel setelah naik 2,392 juta barel pada minggu sebelumnya.