Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki terus memberikan peringatan lisan pada hari Selasa terhadap depresiasi yen, mengatakan dia akan merespon dengan tepat jika pergerakan mata uang menjadi berlebihan. Peringatan Suzuki ini dilontarkan karena dolar diperdagangkan pada 143,43 yen, turun 0,06% dari level akhir AS. Pejabat Jepang telah membunyikan alarm dalam beberapa hari terakhir atas melemahnya mata uang dengan cepat.
“Pergerakan tajam dan sepihak” diamati baru-baru ini di pasar mata uang, tambahnya.
Pun demikian, dia juga memberikan sedikit petunjuk apakah Jepang akan melakukan intervensi untuk mendukung yen, nada peringatannya tidak setajam tahun lalu, ketika dia bersumpah mengambil langkah tegas karena dia sangat prihatin dengan mata uang yang lemah.
“Penting bagi mata uang untuk bergerak secara stabil, yang mencerminkan fundamental ekonomi,” kata Suzuki kepada wartawan setelah rapat kabinet.
“Kami akan mengamati dengan cermat pergerakan pasar mata uang dengan rasa urgensi yang kuat dan akan merespons dengan tepat jika pergerakan tersebut menjadi berlebihan.”
Pelemahan yen meningkatkan keuntungan bagi eksportir dan perusahaan yang beroperasi di luar negeri, namun di sisi lain, tagihan impor yang lebih tinggi membebani perusahaan dan konsumen.
Dengan efek positif dan negatif, sulit untuk mengatakan faktor mana yang lebih penting daripada faktor lainnya, kata Suzuki.
“Kenaikan harga telah menjadi masalah kebijakan besar,” tambahnya. “Kami akan mengamati dengan cermat tren harga dan dampaknya terhadap mata pencaharian dan bisnis masyarakat.”
Pada hari Selasa, diplomat mata uang utama Jepang Masato Kanda mempertahankan jabatannya untuk tahun kedua berturut-turut dalam perombakan tahunan, karena pasar yang gelisah membutuhkan kemampuan Kanda untuk campur tangan guna mengubah arus mata uang.
Suzuki tidak merinci alasan mempertahankan Kanda, namun menyebutnya sebagai “orang yang tepat di pekerjaan yang tepat”.
Dia menambahkan, “Jepang perlu menjaga koordinasi yang erat dengan G7 dan negara lain terkait. Kami mempertimbangkan pengalaman dan jaringan manusia yang diperoleh Kanda melalui pekerjaannya.”
Di bawah Kanda, Jepang melakukan intervensi langka pada September dan Oktober lalu untuk membendung pelemahan yen yang membawanya serendah di bawah 152 terhadap dolar.
Spekulasi yang tersebar luas mengatakan bahwa otoritas Jepang mungkin mengintervensi lagi untuk mendukung yen jika jatuh ke 145 terhadap dolar, mendekati level yang mendorong intervensi pada bulan September.