Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Hari ini, Komisi Pasar Bebas Bank Sentral AS (FOMC) akan mengakhiri pertemuan berkala dalam dua hari. Ini merupakan salah satu peristiwa penting diakhir tahun ini dimana diharapkan tidak ada perubahan kebijakan yang nyata dalam kebijakan moneter AS.

Meski demikian, paska pertemuan ini akan selalu ada konferensi pers dimana pasar akan mengikuti setiap kalimat yang disampaikan oleh Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell. Selalu ada kemungkinan komentar yang bisa menggerakkan pasar.

Sebagaimana pada pertemuan kebijakan terakhir mereka di bulan Oktober. The Fed memutuskan untuk memotong suku bunga yang ketiga kalinya berturut-turut ditahun ini. Alih-alih The Fed bukannya menekankan perlunya tindakan agresif seperti itu, Powell justru menggambarkan pengurangan tersebut sebagai langkah untuk memastikan terhadap pelambatan pertumbuhan global dan perkembangan perdagangan yang tidak pasti.

Sementara 2 masalah ini masih ada, ekonomi telah berubah menjadi lebih baik sejak Oktober kemarin. Tingkat belanja konsumen meningkat, lebih banyak lapangan kerja diciptakan, inflasi semakin tinggi, ada lebih banyak aktivitas pasar perumahan dengan ISM sektor manufaktur dan jasa meningkat. Karenanya Jerome Powell memiliki sedikit alasan untuk fokus pada risiko dan kerentanan ekonomi A.S. Ia kemungkinan besar akan menegaskan kembali bahwa kebijakan ada di tempat yang baik karena pasar tenaga kerja dan konsumsi menguat.

Dengan sinyal yang demikian, dolar AS berpeluang mempertahankan kenaikannya terhadap Yen dalam perdagangan USDJPY. Ada harapan bahwa Presiden Trump akan memberikan hadiah reli Natal dengan cara menunda tarif pada 15 Desember ini.

Pidato Powell akan jauh lebih menarik daripada pernyataan FOMC dan jika prospeknya akan semakin mereh bagi USDJPY dapat memperpanjang kenaikannya menjadi 109. Namun jika dia menekankan ketidakpastian dan menyarankan bahwa mungkin ada kebutuhan untuk stimulus tambahan, itu akan menjadi kejutan tak terduga yang bisa mengirim dolar lebih rendah tajam.

Perlu diperhatikan bahwa mendekati akhir tahun ini maka akan membuat investor tidak bereaksi baik terhadap kejutan. Yang penting adalah pengumuman Presiden Trump tentang tarif Cina. Sejauh ini, keputusan belum dibuat tetapi menurut Wall Street Journal dan berita Bloomberg, Washington dapat menunda tarif baru dan bahkan mungkin mengurangi yang sudah ada.

Dengan hanya beberapa hari tersisa sebelum batas waktu, ini akan menjadi pembicaraan dan Trump bahkan bisa menunggu sampai pasar tutup pada hari Jumat atau selama akhir pekan untuk membuat pengumuman. Jika itu masalahnya, dampak FOMC dan ECB akan terbatas. Namun jika Presiden Trump membuat keputusan sebelum akhir minggu, satu-satunya hal yang penting bagi para pialang di pasar uang adalah apakah tarif akan on atau off.

Dalam perdagangan dihari Selasa, Poundsterling dan Franc Swiss berkinerja baik. Pemilihan umum Inggris pada hari Kamis dimana tanda-tanda kemenangan mudah akanm diraih Boris Johnson. Euro juga memperpanjang kenaikan menuju 1,11 didukung oleh kepercayaan investor yang lebih kuat.

Survei ZEW Jerman mengalahkan ekspektasi dengan komponen ekspektasi naik menjadi 10,7 terhadap perkiraan 0,3. Survei Zona Euro ZEW juga berubah positif pada bulan Desember. Data Jerman yang lebih baik dari perkiraan membantu reli euro menjelang pertemuan ECB, pasar berharap Presiden Bank Sentral Lagarde akan menekankan kesinambungan dengan berfokus pada kebutuhan akomodasi yang berkelanjutan.

Dolar Australia dan Kanada juga diperdagangkan lebih rendah sementara dolar Selandia Baru mempertahankan kenaikannya. Semua 3 mata uang ini sedang konsolidasi menunggu keputusan besar Presiden Trump. (LH)