Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Para pembeli dan penjual saling berdesak-desakan di perdagangan awal minggu ini dimana perhatian pelaku pasar tertuju pada rencana pertemuan sejumlah bank sentral pada minggu ini. Bursa saham Asia sendiri sulit terhibur oleh kinerja optimis Wall Street pada hasil perdagangan di hari Jumat dan menurunnya kekhawatiran inflasi selama hari Senin (13/12/2021).

Bursa saham Asia diperdagangkan beragam karena pelaku pasar berhati-hati menjelang acara penting tersebut. Indek berjangka AS sendiri mencatatkan kenaikan ringan, mengikuti benchmark di Wall Street tetapi imbal hasil rebound. Baik China dan Jepang, dikabarkan siap untuk terus memberikan stimulus lebih lanjut,

Sementara itu, PM Selandia Baru Ardern memutuskan untuk melonggarkan kontrol aktivitas yang disebabkan virus, disaat masih ada kekhawatiran soal Omicron di Barat yang justru meningkat.

Indeks MSCI Asia-Pasifik di luar Jepang naik 0,81% sementara Nikkei 225 Jepang meniru pergerakan dengan kenaikan intraday 0,85%.Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida baru-baru ini mengatakan, “Jika ada krisis, pemerintah akan mengambil langkah-langkah fiskal yang tepat.”

Di sisi lain, para pembuat kebijakan Tiongkok berjanji akan menggunakan alat-alat kebijakan moneter dan fiskal untuk menstabilkan ekonomi terbesar kedua di dunia pada tahun 2022 selama Konferensi Kerja Ekonomi Pusat tahunan.

Di tempat lain, Inggris meningkatkan tingkat kewaspadaan covid dari level 3 menjadi level 4 di tengah lonjakan kasus varian covid Afrika Selatan, yang dijuluki Omicron.

Selanjutnya, bursa saham Korea Selatan mencatat kenaikan ringan.Sentimen pasar membaik pada hari Jumat setelah Indeks Harga Konsumen (IHK) AS menahan diri dari memberikan pukulan besar ke pasar dari yang sudah ditakuti.

IHK AS sesuai dengan ekspektasi 6,8% YoY, dibandingkan 6,2% sebelumnya, sementara menunjukkan tertinggi baru 39-tahun di November. Yang menambah kekuatan pemantulan GBP/USD adalah ekspektasi inflasi stabil yang diungkapkan melalui Indeks Sentimen Konsumen University of Michigan, ke 70,4 untuk Desember.

Surutnya kekhawatiran inflasi AS membantu tolok ukur Wall Street dan membebani imbal hasil obligasi Pemerintah AS, serta greenback. Meski begitu, imbal hasil obligasi Pemerintah 10-tahun tetap menguat di sekitar 1,50% setelah mematahkan tren menurun dua minggu pada minggu sebelumnya.

Pada hari ini, dengan kurangnya data atau peristiwa penting akan menyoroti katalis risiko untuk mencari dorongan baru. Namun, perhatian utama akan tertuju pada reaksi The Fed pada kesengsaraan Omicron dan ketakutan reflasi. Pasar mengharapkan tapering yang lebih cepat dan/atau sinyal-sinyal kenaikan suku bunga.