Zona Eropa mengalami pertumbuhan

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Mengawali perdagangan minggu ini, Dolar AS berusaha menguat kembali dengan dukungan yield Obligasi AS. Pasangan EUR/USD bergerak turun ke 1.1300 pada hari Senin (13/12/2021).

Aksi jual terjadi membuat pasangan EUR/USD bergerak melemah dalam sesi perdagangan intraday. Yield Obligasi AS diuntungkan oleh kecemasan pasar mengenai kasus terkini Omicron menjelang pertemuan sejumlah bank sentral utama.

Data ekonomi AS yang berpusat pada angka konsumen AS memicu konsolidasi pasar di hari Jumat kemarin. Sementara ECB dapat menjamin persyaratan APP tetapi keputusan The Fed soal tapering lebih penting untuk diperhatikan.

EUR/USD turun kembali ke 1,1300, menyusul tarikan koreksi di hari sebelumnya pada Senin ini. Dengan demikian, EUR/USD telah turun 0,20% dan tetap berada di dalam formasi bearish jangka pendek.

Keragu-raguan di seputar langkah European Central Bank dan Federal Reserve AS nampak membatasi pergerakan harga EUR/USD akhir-akhir ini. Kebijakan easy money ECB lebih lanjut, menurut kajian Reuters melihat potensi pengurangan pembelian obligasi mulai April nanti.

Pun demikian, hal yang menambah kebingungan adalah laporan ANZ dengan mengatakan bahwa ECB diperkirakan akan meningkatkan pembelian APP bulanannya sebagai bagian dari transisi dari PEPP mulai April mendatang dan seterusnya. Diperkirakan perkiraan inflasi ECB akan menunjukkan inflasi di bawah target pada 2023, membenarkan panduan bahwa suku bunga tidak akan naik tahun depan.

Di sisi lain, sikap The Fed baru-baru ini yang hawkish ditusuk oleh data Indeks Harga Konsumen AS yang sesuai dengan perkiraan pasar sebesar 6,8%, meraih tertinggi baru 39 tahun. Juga yang menguji para pembuat kebijakan The Fed adalah stabilnya ekspektasi inflasi yang diungkapkan melalui Indeks Sentimen Konsumen University of Michigan, ke 70,4 untuk Desember.

Di atas segalanya, ketakutan yang berasal dari varian covid Afrika Selatan, dijuluki sebagai Omicron, ditambah dengan kesengsaraan pasar keuangan dari Tiongkok akan meletakkan pijakan di bawah dolar AS dan imbal hasil obligasi Pemerintah AS.

Yield obligasi AS dengan tenor 10-tahun mencatat kenaikan ringan sekitar 1,49% sedangkan S&P 500 Futures naik 0,36%.Mengingat kecemasan menjelang acara penting, ditambah dengan kalender ekonomi ringan Senin ini, EUR/USD kemungkinan akan tetap tertekan di tengah imbal hasil yang lebih kuat.

Secafa teknis, EUR/USD membentuk formasi seigitiga bearish yang berumur satu bulan sehingga membatasi pergerakan EUR/USD dalam jangka pendek, di antara 1,1245 – 1,1380, dimana sinyal MACD masih menunjukkan potensi bullish dan garis RSI stabil mendukung aksi beli jika investor inginkan.