Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Wall Street menguat pada hari Jumat (10/12/2021) dan S&P 500 mencatat penutupan tertinggi sepanjang masa. Para pelaku pasar mencerna pembacaan inflasi yang sejalan dengan konsensus, tetapi juga menandai kenaikan tahunan terbesar dalam harga konsumen dalam hampir empat dekade. Ketiga indeks saham utama AS menguat, dimana sektor teknologi melakukan kenaikan yang signifikan.

Semua indeks mengakhiri sesi lebih tinggi dari penutupan di minggu lalu, bahkan indek S&P 500 mampu membukukan kenaikan mingguan dalam persentase terbesar sejak minggu pertama Februari tahun ini. Keyakina pelaku pasar banyak didorong oleh meredanya kegelisahan atas varian virus corona Omicron sehingga memicu reli secara luas sejak awal minggu.

Sebuah laporan dari Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat menunjukkan harga konsumen melonjak bulan lalu ke tingkat pertumbuhan tahunan 6,8%, angka tertinggi dalam lebih dari 39 tahun. Data CPI tersebut, namun diabaikan oleh pasar. Ini kembali menunjukkan bahwa pasar selalu melihat ke depan dan mungkin pembacaan hari ini merupakan indikasi puncak dari apa yang sebelumnya dilihat sebagai tingkat kenaikan harga yang berkelanjutan.

Bagaimanapun juga, kenaikan inflasi yang terus-menerus dimuluskan dengan masalah dalam rantai pasokan yang sedang berlangsung membuat Federal Reserve AS dapat mulai memperketat kebijakan moneter akomodatifnya lebih cepat dari yang diharapkan banyak orang.

Hal ini secara gamblang didorong terutama oleh masalah rantai pasokan. Pun demikian, masalah ini tampaknya bisa mereda, dan seiring waktu kita akan melihatnya menjadi sebuah pertumbuhan yang moderat saja. Saat itu akan menghilangkan akselerator inflasi, tentunya.

Jajak pendapat ekonom oleh Reuters melihat bank sentral AS diyakini akan menaikkan suku bunga utama dari mendekati nol menjadi 0,25-0,50% pada kuartal ketiga tahun depan, diikuti oleh bank-bank sentral lainnya di kuartal keempat.

The Fed diperkirakan akan mengadakan pertemuan minggu depan untuk pertemuan kebijakan moneter dua hari, yang akan diteliti oleh pelaku pasar untuk setiap petunjuk mengenai kenaikan suku bunga tersebut bersama dengan kecepatan di mana ia akan mengurangi pembelian obligasinya.

Setidaknya The Fed telah mengirim kabar tentang rencana pengetatan kebijakan moneter mereka yang lebih cepat daripada rencana semula. Tentu saja ini membuat pelaku pasar lebih nyaman dengan pengetatan Fed jika itu mengurangi ekspektasi inflasi. Sejauh ini, sebagaimana dikabarkan bahwa IHK inti AS bersama dengan indikator ekonomi makro lainnya, terus melonjak jauh di atas target inflasi tahunan fed sebesar rata-rata 2%.

Indek Dow Jones naik 216,3 poin, atau 0,6%, menjadi 35.970,99, Indek S&P 500 naik 44,57 poin, atau 0,95%, menjadi 4.712,02 dan Indek Nasdaq bertambah 113,23 poin, atau 0,73%, menjadi 15,630,60. Dari 11 sektor utama di bursa S&P 500, semua berakhir di zona hijau, dimana sektor teknologi dan kebutuhan pokok konsumen menikmati lonjakan terbesar secara persentase.