Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Eurostat, kantor statistic Uni Eropa (UE) menyatakan pada hari Senin (01/04) bahwa laju inflasi dikawasan tersebut  mengalami perlambatan. Hal ini mempertebal kekhawatiran bahwa kondisi Eropa masih dalam masa-masa sulit.

Secara tahunan, laju inflasi Zona Euro untuk bulan Maret 2019 berada pada level 1,4%, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 1,5%. Inflasi inti yang turun menjadi 0,8% merupakan sebagai tanda bahwa permintaan tersendat di Eropa.

Perlambatan inflasi di Zona Euro tak lepas dari kekhawatiran bahwa ekonomi Eropa sedang berada pada masa-masa sulit. Salah satu faktor pendorong adalah efek Brexit selain juga munculnya tanda-tanda ganda dari pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat, terutama di Jerman dan Prancis. Secara garis besar, muncul gambaran yang suram atas kondisi ekonomi kawasan ini.

Indikasi kuartal pertama yang lemah untuk Zona Euro meningkat, karena survei menunjukkan produksi bulan lalu hingga Maret terseret lebih jauh oleh kelemahan manufaktur. Produsen “melaporkan penurunan tertajam mereka selama enam tahun” karena tekanan meningkat dari perang dagang dan kekhawatiran Brexit. Demikian pernyataan IHS Markit pada 22 Maret.

Gubernur Bank Sentral Eropa (ECB), Mario Draghi sendiri memberikan pernyataan yang menambah kekhawatiran dengan mengisyaratkan bahwa suku bunga akan tetap rendah lebih lama dari yang diantisipasi sebelumnya. Kebijakan ini diambil, menurutnya untuk merangsang pertumbuhan dan inflasi.

Sementara itu, tingkat pengangguran di zona euro tetap stabil di 7,8% pada Februari, level terendah sejak Oktober 2008. Demikian laporan Eurostat. Pengangguran di Zona Euro telah turun secara stabil sejak September 2016, ketika turun di bawah ambang 10,0%. Sekarang pengangguran mendekati tingkat rata-rata saat krisis keuangan 2007-2008, yaitu di 7,5%. Di antara 19 negara UE, tingkat pengangguran terendah pada Februari tercatat di Jerman sebesar 3,1% dan Belanda 3,4%. Tingkat tertinggi tercatat di Yunani sebesar 18,0% pada Desember 2018, data terbaru, dan Spanyol pada 13,9%. Di 28 negara Uni Eropa, tingkat pengangguran mencapai 6,5% pada Februari. (Lukman Hqeem)