Bursa saham

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Bursa saham AS berakhir naik dalam perdagangan Senin (01/04), sekaligus awal perdagangan di kwartal kedua tahun ini. Wall Street mencatat kenaikan dengan dorongan nyata dari sejumlah laporan ekonomi yang lebih baik dari yang diperkirakan. Disisi lain, kabar dari China untuk sementara waktu menghilangkan kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Indek Dow Jones melonjak 301 poin, atau 1,2%, ke 26.236, dengan percepatan kenaikan harian pada posisi terbaik mereka sejak 15 Februari silam. Sementara itu, indek S&P 500 naik 30 poin, atau 1,1%, menjadi 2.865, dimana sektor keuangan naik 2,2% dan sektor industri indeks naik 1,8%. Indek Nasdaq naik 91 poin, atau 1,2%, ke 7.820.

Laporan ekonomi global yang optimis di AS dan China membantu mendorong perdagangan di awal kwartal kedua tahun ini menguat. Indeks manufaktur dari Institute for Supply Management (ISM) yang diterbitkan pada hari Senin, menunjukkan bahwa aktivitas di sektor ini meningkat, di level 55,3 atau lebih kuat dari yang diperkirakan pada bulan Maret diangka 54,2% sebulan sebelumnya.

Data AS yang lebih panas ini diperkirakan mengikuti indeks manajer pembelian manufaktur Caixin China, yang terlebih dahulu diumumkan dengan kenaikan menjadi 50,8 pada bulan Maret dari 49,9 pada Februari. Penguatan ini ini ke wilayah ekspansi terjadi untuk pertama kalinya dalam empat bulan. Sementara Keuntungan untuk ukuran swasta datang pada tumit PMI manufaktur resmi Cina yang dirilis pada hari Minggu, yang naik ke level tertinggi enam bulan 50,5 pada Maret dari 49,2 pada Februari.

Sayangnya, pembacaan sektor manufaktur zona euro menunjukkan perjuangannya berlanjut, karena PMI zona euro Markit turun ke konsensus di bawah 47,5, menunjukkan kontraksi. Sementara itu, angka penjualan ritel AS juga mengecewakan, karena pemerintah melaporkan bahwa konsumen membelanjakan 0,2% lebih sedikit pada Februari dibandingkan pada Januari, melanjutkan tren penghematan yang membuat para ekonom mengharapkan pertumbuhan ekonomi yang lemah pada kuartal pertama.

Pada perdagangan di akhir pekan lalu, bursa saham berakhir menutup perdagangan kwartal pertama dengan harapan baru untuk kesepakatan perdagangan antara AS dan China. Tersiar kabar bahwa Menteri Keuangan Steven Mnuchin menyatakan perundingan berlangsung secara “konstruktif” dengan utusan perdagangan China.

Sementara pada hari Minggu, Dewan Negara China mengatakan akan menangguhkan tarif tambahan pada mobil dan suku cadang AS, dalam upaya untuk membantu “menciptakan suasana yang baik untuk melanjutkan negosiasi perdagangan antara kedua belah pihak,” menurut Reuters. Pembicaraan akan dilanjutkan di Washington pada hari Rabu, dengan delegasi Tiongkok yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Liu He.

Secara garis besar, pasar berusaha mengabaikan beberapa data penjualan ritel yang sedikit mengecewakan. Dow Jones bergabung dengan rekan-rekan dari Eropa dalam awal perdagangan bursa yang cerah menyambut kuartal kedua. Didorong oleh yang perkiraan PMI manufaktur China yang lebih baik dari perkiraan, di samping sisa-sisa optimisme seputar perundingan perdagangan AS – China di Washington minggu ini. Indek Dow Jones bahkan mampu melonjak lebih dari 200 poin ketika mengawali perdagangan di bulan April ke harga terbaik mereka di dekat posisi tertinggi dalam 5 bulan ini.

Reli yang terjadi secara global ini didorong ke atas oleh pembacaan positif pada ekonomi dunia. Pasar yang sensitif di China telah memimpin dimana bursa Shanghai melonjak. Sementara dari AS muncul indikator pengeluaran konstruksi A.S. naik 1% pada Februari, naik 2,5% pada Januari, papar Biro Sensus, Senin. Perkiraan pasar sebelumnya justru akan turun 0,1%. Bahkan Departemen Perdagangan AS juga melaporkan bahwa inventaris bisnis naik 0,8% pada Januari, bulan kedua berturut-turut tumpukan tumbuh pada tingkat itu. Markit juga mengeluarkan pembacaan terakhir dari indeks manufaktur Maret untuk Amerika Serikat, yang turun menjadi 52,4 dari pembacaan 53,0 pada Februari. Indeks kurang diawasi ketat oleh investor A.S. dibandingkan data ISM.

Pada Jumat lalu, Dow Jones naik 211,22 poin, atau 0,8%, menjadi 25.928,68, sedangkan indek S&P 500 naik 0,7% menjadi 2.834,40. Indek Nasdaq naik 0,8% menjadi 7.729,32. Secara mingguan, Dow Jones membukukan kenaikan 1.27%, S&P 500 naik 1,2%, secara bulanan naik 1,8% dan kenaikan kuartal pertama 13,1%, ini merupakan kinerja kuartal terbaik sejak kuartal ketiga 2009. Terlepas dari kenaikan yang kuat untuk bursa saham China, sejumlah bursa saham Asia juga naik, dimana Indek Nikkei 225 naik 1,4%, sedangkan indeks KOSPI naik 1,4%. (Lukman Hqeem)