ESANDAR – Marks & Spencer, peritel asal Inggris yang ikonik kini sedang berjuang untuk tetap hidup. Pada hari Selasa (18/08/2020) ia mengatakan pihaknya berencana untuk memangkas sekitar 7.000 pekerjaan, karena pandemi telah menekan penjualan pakaian.
M&S mengatakan PHK akan terjadi selama tiga bulan ke depan di pusat dukungan pusat, manajemen regional serta toko. Dikatakan pihaknya berharap untuk mencapai proporsi yang signifikan melalui keberangkatan sukarela dan pensiun dini.
M&S mengatakan selama 13 minggu terakhir, penjualan makanan like-for-like, tidak termasuk penutupan unit waralaba perhotelan dan perjalanan, naik 10,6%, sementara pendapatan pakaian dan rumah merosot 38,5%. Sejak toko dibuka kembali, total penjualan pakaian dan rumah telah turun 29,9%.
Pengecer tersebut mengatakan dalam 8 minggu terakhir, penjualan online telah mewakili 41% dari total pakaian dan rumah.
Dikatakan sedang dalam jalur untuk menjadi pemasok makanan bagi perusahaan pengiriman online Ocado pada bulan September dan mengatakan pihaknya sudah melihat manfaatnya dalam hal persyaratan perdagangan dan rentang yang diperluas yang dibuat untuk peralihan tersebut.
Saham M&S telah turun 47% tahun ini, dibandingkan dengan penurunan 19% untuk FTSE 100, yang telah diasingkan.