Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Bursa saham Eropa diperdagangkan lebih rendah pada hari Selasa (18/08/2020) di hari musim panas yang tenang, dimana para investor mempertimbangkan bukti tentang seberapa cepat pemulihan ekonomi dapat berlangsung. Setelah naik hampir 12% selama tiga bulan terakhir, Indek Europe 600 turun 0,6%.

Indek DAX Jerman, CAC Prancis dan FTSE 100 Inggris mengalami kerugian serupa. Sementara Indek Dow Jones berjangka turun 89 poin, setelah berakhir secara beragam di Wall Street di mana Dow berakhir lebih rendah tetapi Nasdaq mencatat rekor penutupan ke-33 tahun ini .

“Kami saat ini sangat waspada terhadap perpindahan risiko karena AS masih belum memberikan dukungan fiskal apa pun, penjualan ritel AS dan China telah mengecewakan yang menunjukkan konsumen tetap berhati-hati, dan kami melihat gelombang kedua virus di seluruh Eropa dan Asia,” kata Rony Nehme, kepala analis di Squared Financial.

Saham BHP Group, raksasa pertambangan, tergelincir 2% karena melaporkan penurunan laba 4% pada tahun fiskal yang berakhir 30 Juni, karena dividen tahunan turun 10%. BHP juga mengatakan akan menjual tambang batu bara termal serta aset minyak dan gas matang.

Saham Persimmon naik 3% karena pembangun rumah Inggris mengatakan tingkat reservasi bersih 49% lebih tinggi pada Juli dan mengembalikan pembayaran dividen.

Marks & Spencer juga naik karena pengecer Inggris mengatakan akan memangkas 7.000 pekerjaan setelah 13 minggu di mana pendapatan pakaian dan rumah turun 38,5%, meskipun pendapatan makanan naik 2,5%. Dikatakan sedang dalam jalur untuk menjadi pemasok makanan bagi perusahaan pengiriman online Ocado pada bulan September dan mengatakan pihaknya sudah melihat manfaatnya dalam hal persyaratan perdagangan dan rentang yang diperluas yang dibuat untuk peralihan tersebut.

Pandora turun 7% di Bursa Kopenhagen karena pengecer perhiasan tersebut melaporkan kerugian kuartal kedua karena penurunan pendapatan 39%