ESANDAR, Jakarta – Kondisi lapangan kerja Amerika Serikat , terus mencatat pertumbuhan yang memuaskan. Departemen Tenahga Kerja AS mengklaim adanya pertumbuhan pekerjaan yang jauh lebih kuat dari perkiraan menyeret tingkat pengangguran ke level terendah delapan belas tahun di bulan Mei.
Data tersebut dikatakan pada akhir pekan kemarin. Kondisi tersebut cukup beralasan mengingat kabar terbaru dari AS, bahwa klaim pengangguran AS menurun sebagaimana data hingga tanggal 2 Juni kemarin. Pada hari Kamis (07/06) Departemen Tenaga kerja AS menyampaikan laporan bahwa klaim untuk mendapatkan tunjangan pengangguran sedikit menurun.
Departemen Tenaga Kerja melaporkan bahwa klaim pengangguran awal turun tipis menjadi 222,000 penurunan sebesar 1000 dari tingkat revisi minggu sebelumnya 223,000. Para ekonom memperkirakan klaim pengangguran meningkat menjadi 223,000 dari 221,000 yang dilaporkan untuk minggu sebelumnya. Sementara itu, laporan itu mengatakan pergerakan rata-rata empat minggu yang kurang stabil naik menjadi 225,500 meningkat 2,750 dari rata-rata revisi pekan sebelumnya di 222,750.
Departemen Tenaga Kerja mencatat klaim mengambil prosedur di Puerto Rico dan di Kepulauan Virgin masih belum kembali normal. Klaim yang terus berlanjut, pembacaan jumlah orang yang menerima bantuan pengangguran, naik 21,000 menjadi 1,741 juta dalam pekan yang berakhir 26 Mei. ata-rata pergerakan empat minggu dari klaim yang berlanjut masih turun menjadi 1,728,750 dari rata-rata revisi pekan sebelumnya sebesar 1,742,000 mencapai level terendah sejak Desember 1973.
Wall Street merespon beragam atas pengumuman ini. Bursa Dow Jones bergerak naik, dipimpin oleh kenaikan saham unggulan ritel makanan cepat saji McDonald’s. Sementara itu, indeks komposit NASDAQ harus mengakhiri kenaikan beruntun empat harinya. Terjadi penurunan saham Facebook dan sejumlah nama besar di sektor teknologi sehingga mendorong sektor ini lebih rendah. Saham Facebook dan Netflix keduanya turun lebih dari 1.5 %.
Ekuitas telah pulih selama sebulan terakhir, dengan indeks utama naik setidaknya 3 % dalam jangka waktu tersebut. Data ekonomi yang kuat, ditambah dengan kenaikan tajam teknologi, telah membantu mendorong saham lebih tinggi.
Pemimpin Berkshire Hathaway Warren Buffett mengatakan dia mengharapkan ekonomi untuk tampil kuat dalam beberap tahun yang akan datang. “Saat ini, tidak ada pertanyaan: Ini terasa kuat,” kata Buffett kepada Becky Quick CNBC dalam sebuah wawancara eksklusif.
Dolar AS sendiri juga mengalami koreksi, dimana tertekan atas sejumlah mata uang besar lainnya. Investor juga memilih untuk menunggu hasil pertemuan Komisi Pasar Bebas Federal, FOMC dan melihat perkembangan Geopolitik di Italia. (Lukman Hqeem)