Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Indeks dolar AS melonjak ke level tertinggi tujuh minggu dalam reli yang terjadi secara luas pada hari Jumat (02/01/2024) setelah data terkini menunjukkan bahwa perusahaan menambahkan lebih banyak pekerjaan pada bulan Januari dibandingkan perkiraan, sehingga mengurangi kemungkinan penurunan suku bunga Federal Reserve dalam jangka pendek.

Angka nonfarm payrolls meningkat sebesar 353.000 pada bulan lalu, mengalahkan ekspektasi para ekonom yang memperkirakan kenaikan sebesar 180.000. Penghasilan rata-rata per jam meningkat 0,6% setelah naik 0,4% di bulan Desember.

Hal ini menghancurkan ekspektasi pasar atas kemungkinan pemangkasan suku bunga pada bulan Maret ini, bahkan mengurangi jumlah pemotongan yang diharapkan akan dilakukan oleh The Fed pada tahun ini.

Dolar AS telah melemah dalam beberapa hari terakhir sejalan dengan penurunan imbal hasil Treasury, bahkan setelah Ketua Fed Jerome Powell pada hari Rabu mengatakan bahwa penurunan suku bunga pada bulan Maret tidak mungkin terjadi.

Obligasi AS mendapat manfaat dari permintaan safe haven karena kekhawatiran baru mengenai kesehatan keuangan bank-bank regional AS. Namun kekhawatiran ini mereda pada hari Jumat karena saham bank regional AS sedikit pulih dari aksi jual brutal selama dua hari, sehingga membantu menaikkan imbal hasil (yield) lebih tinggi.

Pergerakan dolar dan imbal hasil Treasury baru-baru ini sebagian besar juga mencerminkan reposisi, menyusul penguatan greenback pada bulan Januari dan imbal hasil Treasury yang lebih tinggi selama bulan tersebut.

Ada sejumlah penyesuaian posisi setelah pergerakan besar di perdagangan bulan Januari, yang membuat dolar AS lebih kuat. Indek dolar AS (DXY) mencapai 104,04, tertinggi sejak 12 Desember. Euro dalam perdagangan EUR/USD turun menjadi $1,07810, bertahan tepat di atas level $1,07800 yang dicapai pada hari Kamis, yang merupakan level terlemah sejak 13 Desember. Greenback menguat menjadi 148,58 yen, tepat di bawah level 148,80 yang dicapai pada 19 Januari, yang merupakan level tertinggi sejak 28 November.

Para pedagang sekarang memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 21% pada bulan Maret, turun dari 38% pada hari Kamis, dan probabilitas 75% untuk bulan Mei, turun dari 94%, menurut FedWatch Tool dari CME Group.

Poundsterling turun menjadi $1,26140, terendah sejak 17 Januari. Mata uang Inggris telah menguat pada hari Kamis setelah Bank of England mempertahankan suku bunga pada level tertinggi dalam hampir 16 tahun pada hari Kamis dan menolak kemungkinan penurunan suku bunga jangka pendek.

Dolar Australia dalam perdagangan AUD/USD jatuh ke level terendah 10 minggu di $0,65035. Aussie telah mencoba untuk melakukan pembalikan bullish jangka pendek di “support kritis” dekat $0,65. Jika gagal menembus resistance di $0.664 hingga $0.6657 dan melihat pelemahan lebih lanjut, maka selanjutnya mungkin akan menguji support di area $0.617 hingga $0.6296.