ESANDAR, Jakarta – Bursa saham Asia dan Amerika Serikat berakhir turun. Faktor politik AS, atas sejumlah keputusan Donald Trump memicu kekhawatiran proteksionisme baru. Bursa Eropa, sebaliknya ditutup naik setelah Euro sedikit mengalami koreksi.
Pada perdagangan hari Rabu (14/03/2018) bursa saham Asia turun di seluruh papan setelah Presiden A.S Donald Trump melakukan serangkaian kebijakan controversial. Memblokir penawaran pembelian Broadcom oleh Quacom dengan alasan keamanan nasional, kemudian memecat Menteri Luar Negeri karena dianggap tidak becus mengurusi masalah nuklir Iran dan menggantinya dengan direktur CIA saat ini. Hal ini memicu kekhawatiran akan proteksionisme baru.
Indeks Hang Seng Hong Kong ditutup turun 149 poin atau 0.47 %. Indeks Nikkei turun 190,81 poin atau 0,87 % menjadi 21,777.29 dan Indek KOSPI berakhir turun 8.41 poin atau 0.34 % menjadi 2,486.08.
Bursa saham Jepang melemah setelah empat hari berturut-turut menguat. Dolar berkobar kembali terhadap yen dan mata uang utama lainnya. Ketegangan geopolitik dapat meningkat setelah keputusan Trump mengganti Menlu Rex Tillerson dengan Direktur CIA Mike Pompeo. Saham-saham yang terkait dengan Chip kehilangan tempat, dengan Advantest, Sumco dan Tokyo Electron semuanya berakhir turun sekitar 2%. Saham Seoul sedikit turun paska meraih kemenangan empat hari beruntun karena ketidakpastian politik AS yang meningkat menempatkan investor dalam mode risk averse. Sejumlah Saham pembuat mobil mengukir keuntungan yang diimbangi oleh kerugian di sektor lain, termasuk sektor manufaktur yang suram. Saham sektor teknologi diperdagangkan beragam, dimana saham Samsung SDI naik 2.23 %.
Di Eropa, Bursa saham menguat karena Euro terkoreksi. Sementara itu, laba perusahaan yang kuat membalas sentiment negative dari perkembangan politik di A.S. Indeks DAX Jerman naik, dimana saham Adidas melonjak 8.5% setelah mengumumkan pembelian kembali saham sebesar 3.0 miliar Euro.
Perdagangan di lantai bursa Wall Street jatuh setelah membukukan sesi terburuk mereka dalam hampir dua minggu. Data penjualan ritel AS lebih jelek dari perkiraan dan kekhawatiran masalah perdagangan menghantui pasar. Indek Dow Jones turun 70 poin. Saham yang merugi diantaranya Boeing dan Apple. Indek S&P 500 turun kurang dari 0.1 $ atas lemahnya kinerja sektor industri, material dan konsumen. (Lukman Hqeem)