Bursa saham global tertekan dengan penguatan Dolar AS.

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Optimis, Wall Street bersiap naik kembali. Perdagangan hari ini diawali dengan keyakinan tinggi investor akan data penjualan ritel A.S., yang dapat memperkuat atau melemahkan minat Federal Reserve dalam menaikkan suku bunga empat kali tahun ini.

Pergerakan pasar saham berjangka A.S. mengindikasikan adanya penguatan dari kerugian hari sebelumnya. Sejumlah pedagang menggunakan alasan pemecatan Menteri Luar Negeri Rex Tillerson sebagai alasan untuk membukukan keuntungan sesaat.

Indek Dow Jones Futures melonjak 99 poin atau 0,4% menjadi 25.149, sedangkan untuk indeks S&P 500 naik 7,70 poin atau 0,3% menjadi 2.780,75. Indek Futures Nasdaq 100 naik 23 poin, atau 0,3% ke 7.106. Pada perdagangan hari Selasa, ketiga indek ini berakhir lebih rendah, dimana Dow Jones ditutup turun 0,7% setelah naik hampir 200 poin di awal sesi perdagangan. Indek S&P turun 0,6%, dan Indeks Komposit Nasdaq mengakhiri kemenangan beruntun tujuh sesi dengan penurunan 1%.

Rasa optimis pada hari Rabu terjadi saat para pedagang membeli saham setelah aksi jual di sesi sebelumnya, yang datang saat para investor mengambil keuntungan setelah periode kenaikan kuat pekan lalu. Pengambilan keuntungan tersebut dipicu oleh langkah Presiden Donald Trump untuk memecat Tillerson dan menggantikannya dengan Direktur Central Intelligence Agency (CIA) Mike Pompeo.

Investor melihat ke depan bahwa data penjualan ritel untuk bulan Februari, yang diperkirakan akan menunjukkan kenaikan 0,4%, demikian menurut estimasi ekonom yang disurvei oleh MarketWatch.Setelah pembacaan inflasi yang melembut pada hari Selasa, para analis melihat laporan ritel tersebut sebagai ujian besar berikutnya mengenai kekuatan ekonomi A.S. menjelang pertemuan the Fed minggu depan.

Sangat adil untuk mengatakan bahwa dengan pertumbuhan upah yang lemah hari Jumat, inflasi inti tetap konstan sebesar 1,8%. Sementara ketakutan pasar mengenai jalur yang lebih agresif terhadap pengetatan kebijakan moneter oleh Fed telah mereda.  Meski demikian, kejutan kuat untuk kenaikan [ari data ritel hari ini bisa menjadi cara untuk membiarkan saraf merayap kembali ke pasar. Dalam skenario ini, kami memperkirakan imbal hasil obligasi akan bergerak lebih tinggi, mendorong dolar sementara membebani indeks ekuitas A.S.

Laporan penjualan eceran dijadwalkan akan keluar pada pukul 8:30 am Eastern Time. Pada saat yang sama, akan terbit pula indeks harga produsen untuk Februari yang jatuh tempo, diikuti oleh data persediaan bisnis untuk bulan Januari pukul 10 pagi di waktu Timur. (Lukman Hqeem)