ESANDAR, Jakarta – Bursa saham Asia anjlok pada Selasa (03/04) karena aksi jual saham teknologi yang semakin mendalam di AS dan meningkatnya ketegangan perdagangan AS – Cina. Hal ini mengurangi kepercayaan investor.
Pedagang mengambil petunjuk dari kejadian di Wall Street semalam setelah Indek Nasdaq turun 2,7% pada hari Senin, memimpin penurunan 2,2% untuk Indek S&P 500 dan menandai awal yang buruk untuk bulan ini setelah bursa saham AS mencatat kinerja kuartalan terburuk sejak pertengahan 2015.
Indek bursa saham Nikkei turun sebanyak 1,6% lebih awal dan turun 0,9% pada akhir perdagangan sesi pagi, dengan jatuhnya saham-saham eksportir dan teknologi. Perusahaan elektronik TDK Corporation dan Fanuc Corp pembuat robot industri, keduanya turun sekitar 3%. Indek Korea Selatan KOSPI, turun 0,5%.
Sementara di Hong Kong, Indeks Hang Seng turun 0,7%, menghapus keuntungan indeks untuk tahun ini, karena saham pemimpin pasar Tencent Holdings turun 1,1%. Investor Hong Kong kembali dari liburan tetapi tanpa akses ke uang dari Cina daratan, karena hubungan perdagangan Stock Connect tetap ditutup hingga Senin. Banyak pasar lain di wilayah tersebut mengamati minggu perdagangan yang diperpendek.
Prospek perang dagang antara AS dan Cina, serta tweet presiden yang mengisyaratkan perubahan regulasi yang dapat mempengaruhi Amazon.com Inc. membebani saham teknologi, yang cenderung lebih sensitif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Tindakan balasan Cina dengan pengenaan bea impor atas produk-produk AS senilai $ 3 miliar telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor. Sejumlah kalangan bisnis di Cina kurang nyaman sejauh ini dari respons pemerintah mereka. Mereka takut eskalasi ketegangan perdagangan akan menjalar kemana-mana.
Investor sedang menunggu tanggapan dari AS akhir pekan ini, dan beberapa spekulasi itu mungkin termasuk langkah-langkah perdagangan baru yang menargetkan produk di sektor teknologi. Cina masih cukup dilindungi untuk melakukan tindakan balas dendam mereka. Ini semua tergantung kembali pada bagaimana AS menanggapi. Jika tanggapan AS lebih hawkish, kita akan melihat perang dagang dalam skala yang lebih besar.
Di pasar valuta asing, dolar AS membeli ¥ 105,90, sedikit berubah dari penutupan Senin di New York. Sementara Imbal hasil pada Obligasi 10-tahun AS adalah pada 2,7389% setelah mencapai terendah dua bulan 2,717% pada hari Senin. Harga Bitcoin (BTCUSD) naik 1,7% menjadi $ 7,167.30 karena cryptocurrency rebound dari level terendah dua bulan. (Lukman Hqeem)