Bank Sentral AS, Federal Reserve bersikap fleksibel dan membuka wacana suku bunga bisa turun nol persen lagi.

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – The Federal Reserve bertekad untuk melakukan normalisasi suku bunga dari tingkat era krisis. Pembuat kebijakan ini ingin menegaskan kembali tatanan kebijakan ekonomi yang tampaknya tidak lagi membutuhkan program uang mudah (Quantitave Easing) dan menikmati tingkat pengangguran terendah sejak 1969.

Sayangnya, langkah The Fed dimana para investor Wall Street dianggap terlalu cepat. Mereka memberi sinyal bahwa laju kenaikan suku bunga yang terus meningkat, berat untuk ditahan. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh profesor keuangan Jeremy Siegel, dari Wharton School of Business Universitas Pennsylvania, bahwa pelaku pasar telah mengisyaratkan bahwa kecepatan kenaikan suku bunga ini sedikit terlalu cepat.


Jeremy Siegel, adalah orang yang meramalkan bahwa Indek Dow Jones akan menyentuh level 20.000 pada akhir 2015. Kepada jaringan televise CNBC, Siegel menyatakan di hari Selasa sore bahwa secara jelas pasar telah menunjukkan kekhawatiran tentang pengetatan yang berlebihan dari The Fed.


Sebagaimana diketahui bawhwa Dow Jones telah tergerus sekitar 950 poin selama dua sesi terakhir, Indek S & P 500 terpeleset pada hari Selasa sekaligus menandai awal terburuk untuk perdagangan dalam pekan Thanksgiving sejak 1982 dan Indek Nasdaq turun 14,8% dari rekor penutupan 29 Agustus.


The Fed sendiri diyakini akan menaikkan suku bunga seperempat poin persentase pada akhir pertemuan penetapan suku bunga dua hari pada 19 Desember mendatang. Namun, sejumlah pelaku pasar terkemuka lainnya telah memperingatkan bahwa agenda Fed akan melukai nilai aset.


Sebagaimana dikatakan oleh Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates, hedge fund terbesar di dunia, mengatakan kepada CNBC, bahwa situasi sekarang ini The Fed akan harus melihat harga aset sebelum mereka melihat aktivitas ekonomi, ini posisi yang sulit.