Euro masih tertekan oleh penguatan Dolar AS

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Kebijakan tarif yang diberlakukan oleh pemerintah Donald Trump diperkirakan akan menguatkan dolar AS. Namun demikian, data ekonomi terkini yang dilaporkan melemah telah membebani mata uang dan imbal hasil obligasi Amerika Serikat. Indek dolar AS (DXY), terakhir turun 0,22% pada 106,3, mendekati level terendah dalam tiga bulan.

Presiden Donald Trump mengenakan tarif tinggi pada Meksiko dan Kanada. Tarif baru sebesar 25% untuk barang-barang dari Meksiko dan Kanada mulai berlaku, bersamaan dengan penggandaan bea masuk untuk barang-barang Cina menjadi 20%.

Beberapa menit kemudian, Cina membalas dengan mengatakan akan mengenakan tarif tambahan sebesar 10%-15% untuk impor AS tertentu mulai 10 Maret. Kanada telah mengatakan bahwa tarif pembalasan terhadap Amerika Serikat akan berlaku pada hari Selasa dan Meksiko diperkirakan akan mengikutinya.

Pergerakan pasar cukup tenang setelah aksi balasan tersebut disampaikan, meskipun kekhawatiran akan perang dagang yang meluas menghantam saham dengan keras pada hari Senin.

Pelaku pasar berharap tarif dapat segera dicabut jika kesepakatan dapat dicapai, seperti ancaman awal pengenaan tarif terhadap Kanada dan Meksiko yang dihentikan pada Februari. Aksi harga menunjukkan bahwa pelaku pasar tetap berharap bahwa kenaikan tarif tidak akan berlangsung lama sehingga membantu membatasi gangguan perdagangan dan ekonomi.

Euro dalam perdagangan EUR/USD menguat, mencerminkan kurangnya tarif pada Uni Eropa dan penyempitan tajam kesenjangan antara imbal hasil obligasi AS dan zona euro, yang membuat dolar kurang menarik. Terakhir naik 0,22% pada $1,0511, tidak jauh dari level tertingginya sejak pertengahan Desember.

Imbal hasil obligasi pemerintah zona euro sendiri telah meningkat dibandingkan dengan di Amerika Serikat karena penarikan Trump dari dukungan terhadap Ukraina telah memicu ekspektasi pinjaman dan pengeluaran yang lebih tinggi untuk pertahanan. Imbal hasil bergerak berbanding terbalik dengan harga. Investor juga mencermati pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa pada hari Kamis, dimana diyakini akan memangkas suku bunga 25 basis poin lagi.

Imbal hasil Obligasi AS tenor 10 tahun turun ke level terendah sejak Oktober pada hari Selasa di 4,115% setelah survei manufaktur ISM mengungkap kekhawatiran perusahaan tentang tarif.

Poundsterling dalam perdagangan GBP/USD naik ke level tertinggi 11 minggu di $1,2724 karena dolar melemah dan terakhir naik 0,1%. Trump mengatakan pada hari Senin bahwa ia memberi tahu para pemimpin Jepang dan Tiongkok bahwa mereka tidak dapat terus mengurangi nilai mata uang mereka karena hal itu tidak adil bagi Amerika Serikat.

Kritik Trump terhadap yen yang lemah dan ketidakpastian tentang bagaimana ancaman tarifnya dapat memengaruhi pertumbuhan global dapat mempersulit keputusan Bank Jepang tentang seberapa cepat akan menaikkan suku bunga.

Pada hari Selasa, yen dalam perdagangan USD/JPY menguat sekitar 0,4% pada 148,85 per dolar, mendekati level tertinggi empat bulan yang dicapai minggu lalu.