ESANDAR, Jakarta – Dolar AS menguat atas sejumlah mata uang lainnya. Hasil positif dari laporan ekonomi terkini, dimana angka pengangguran AS terendah dalam 18 tahun terakhir.
Hal ini meningkatkan keyakinan pasar akan potensi kenaikan suku bunga Federal dan penguatan Dolar AS dimasa depan. Indeks Dolar AS naik kembali ke 93,50 mendekati 94,00.
Dikabarkan pada akhir pekan kemarin bahwa angka pengangguran AS turun setelah adanya penambahan 223.000 pekerjaan baru pada bulan lalu. Angka ini melampaui perkiraan sebesar 188.000 dalam jajak pendapat Reuters. Tingkat pengangguran turun menjadi 3.8 % , terendah sejak April 2000.
Pasangan mata uang EURUSD kembali turun bergerak di bawah 1,1700. Meskipun masih jauh dari level terendah 11 bulan yang dicapai pada 29 Mei di 1,1509. Poundsterling terus tertekan di kisaran 1,3300/2.
GBPUSD kembali merosot ke level 1,33. Sempat mencapai level tertinggi 11 hari didorong rilis data PMI konstruksi Inggris, yang berada di angka indeks 52,5 vs perkiraan analis di angka indeks 52,0.
Aussie naiknya oleh dukungan harga tembaga dan emas yang sempat ke $ 1298.00 per troy ounce. Selain itu, indeks saham AS yang berkorelasi positif dengan AUD, investor juga fokus pada kebijakan RBA. RBA diharapkan tidak akan merubah tingkat suku bunga sepanjang 2018 – 2019, pada 1,50%. Penjualan Ritel dibulan April di atas ekspektasi sebesar 0,4% dibandingkan 0,2%.
Sementara itu, Yen mencoba bertahan terhadap dolar dengan suasana risk-on yang mulai mengendalikan pasar. Imbal hasil obligasi AS 10-tahun yang naik sekitar 1%, menunjukkan korelasi positif dengan USDJPY.