ESANDAR, Jakarta – Euro naik tajam hingga 1.08% setelah mata uang tunggal Eropa ini turun ke level terendah dalam jejak multi bulanan. Meredanya kekhawatiran pasar akan kondisi Italia, memberikan kepercayaan diri Investor untuk melakukan aksi beli kembali.
Tersiar berita bahwa partai pemerintahan Italia akan mencari jalan keluar kompromi setelah hampir tiga bulan terjadi kekacauan politik. Partai utama berusaha membuat upaya koalisi baru dalam membentuk pemerintahan dengan partai liga sayap kana. Dua partai anti-kemapanan, Gerakan 5-Bintang dan Liga, telah meninggalkan rencana untuk bersama-sama mengambil alih kekuasaan setelah presiden memblokir susunan kabinet yang diusulkan.
Sementara itu, Indikator ekonomi Eropa menunjukkan tingkat inflasi harga konsumen di Jerman melonjak sebesar 2.2 % pada bulan Mei, di atas target ECB sebesar 2 %.
Imbal hasil obligasi Italia, yang melonjak pada Selasa di tengah gejolak politik, jatuh pada hari Rabu setelah lelang obligasi reguler terbukti lebih baik daripada ditakuti. Dengan turunnya imbal hasil obligasi dua tahun Italia menjadi 1.85 % dari 2.1 %, imbal hasil obligasi AS aman dan mengembalikan kepercayaan diri Investor sehingga naik kembali.
Penurunan Euro sebelumnya, didorong kekhawatiran terhadap gejolak politik Italia. Para pelaku pasar khawatir bahwa pemilu ulang dapat terjadi di Italia dan dipandang sebagai upaya referendum tentang peran Italia di Uni Eropa dan masa depan negara tersebut di kawasan Euro. Hal ini meningkatkan rasa skeptis terhadap Euro.
Sementara itu, upaya penguatan Poundsterling dalam perdagangan GBPUSD menuju ke atas level 1.3300 masih terganjal meskipun sejumlah indikator ekonomi AS hasilnya kurang menggembirakan.
Aussie sendiri dalam perdagangan AUDUSD menguat oleh dukungan dari koreksi greenback. Kondisi geopolitik di Eropa juga menjadi sentimen. Dengan risk appetite kembali ke pasar, AUDUSD mampu memulihkan semua kerugiannya dari perdagangan sebelumnya dengan naik sekitar 100 pips.
Pada perdagangan USDJPY terjadi konsolidasi yang didukung oleh penghindaran risiko dan menurunkan imbal hasil AS. USDJPY turun seratus pips lebih, melampaui terendah mingguan di 108.10 di tengah nuansa negative Dow Jones yang sebelumnya telah merosot hampir 500 poin. Penghindaran risiko dan penurunan imbal hasil AS mendorong permintaan untuk yen. (Lukman Hqeem)