Harga Emas

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Harga emas diakhir pekan, Jumat (26/10) berakhir naik. Sentimen kuat berasal dari jatuhnya bursa saham global. Hal ini memicu aksi pelarian investor ke aset safe haven, emas kembali menunjukkan kharismanya sebagai aset surgawi.


Aksi jual dalam bursa saham global terjadi di tengah meningkatnya ketidakpastian geopolitik dan ekonomi sehingga mendorong harga emas kembali di atas $ 1.200 per ounce. Aksi beli marak terjadi juga sebagai usaha short covering oleh peningkatan penghindaran risiko, Risk Aversion.

Sementara itu investor juga mengalir ke bullion, untuk berlindung dan menyimpan nilai selama masa stres, juga terus meningkat, seperti yang ditunjukkan oleh arus masuk ke dalam produk perdagangan yang didukung secara fisik.


Sejumlah data ekonomi AS diakhir pekan, juga memberikan sokongan bagi kenaikan harga emas lebih lanjut. Data ekonomi mengungkapkan bahwa sentimen konsumen merosot ke 98,6 dalam pembacaan akhir Oktober, dari 100,1 pada bulan sebelumnya.


Meskipun dolar AS disatu sisi masih perkasa terhadap sejumlah mata uang, namun investor menatap sejumlah data ekonomi ini dengan asumsi kondisi ekonomi yang tidak menentu atau mengkhawatirkan.


Harga logam mulia di perdagangan bursa berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember naik $ 3,40, atau 0,3%, ke harga di $ 1.235,80 per troy ons. Dalam catatan kinerja mingguan bahkan mampu naik tipis 0,6% dan mencatat kenaikan dalam mingguan berturut-turut selama empat kali. Bahkan dalam catatan kinerja bulanan, emas mampu mencatat kenaikan 3,3% setelah turun dalam enam bulan beruntun.


Pada perdagangan sebelumnya, harga emas telah bertahan ditengah pukulan kenaikan bursa saham yang mengalami penguatan kembali. Aksi beli terjadi di bursa saham setelah turun disesi sebelumnya. Dalam perdagangan lanjutan, ketika bursa saham terpukul oleh data-data ekonomi, harga emas menunjukkan resistensinya. Saat indeks saham AS menuju posisi yang lebih rendah di Wall Street, mengalami kerugian yang cukup besar pada minggu ini, harga emas mengambil alih kemudi untuk berada didepan.


Emas sedikit memangkas kenaikan sebelumnya setelah data Jumat menunjukkan produk domestik bruto kuartal ketiga tumbuh pada kecepatan tahunan 3,5%. Ekonom yang disurvei oleh MarketWatch menghasilkan perkiraan konsensus untuk pertumbuhan tahunan 3,4%, melambat dari laju 4,2% pada kuartal kedua.