Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Indeks dolar AS melonjak dan mencapai posisi tertinggi dalam lima minggu dan membukukan kenaikan mingguan terbesar sejak April 2020 pada hari Jumat (19/08/2022) dimana para investor menyesuaikan kemungkinan bahwa Federal Reserve akan terus menaikkan suku bunga untuk memerangi inflasi. The Fed dianggap masih masih memiliki pekerjaan rumah untuk mengembalikan inflasi ke target awal di 2%.

Bank sentral AS perlu terus menaikkan biaya pinjaman untuk menjinakkan inflasi yang tinggi selama beberapa dekade, serangkaian eksekutif Fed mengatakan di hari Kamis. Mereka memperdebatkan seberapa cepat dan seberapa tinggi untuk menaikkan suku bunga kedepannya.

Indeks dolar (DXY) naik 0,61% menjadi 108,13, tertinggi sejak 15 Juli, sementara euro dalam perdagangan EUR/USD turun 0,54% menjadi $1.0033, terendah sejak tanggal yang sama. Greenback naik 0,73% menjadi 136,87 terhadap yen dalam perdagangan USD/JPY, terkuat sejak 27 Juli. Poundsterling dalam perdagangan GBP/USD jatuh 1,03% menjadi $1,1813 dan mengalami penurunan mingguan terbesar terhadap dolar sejak September 2020.

The Fed dipandang memiliki lebih banyak ruang untuk menaikkan suku bunga daripada bank sentral dari ekonomi besar lainnya yang lebih rapuh. Agar USD melemah secara signifikan, The Fed harus lebih memperhatikan pertumbuhan daripada inflasi.

Sementara itu, diperkirakan bahwa suku bunga Bank Sentral Eropa akan berhenti mendaki tahun depan di tengah kekhawatiran seputar pertumbuhan. EUR juga terpapar pada persyaratan perdagangan yang jauh lebih buruk dan perlambatan di China. Selain itu, pelemahan Euro terjadi akibat kekhawatiran pasar pada situasi ekonomi Zona Euro yang dapat memburut setelah Gazprom mengatakan pipa Nord Stream 1, yang memasok gas dari Rusia ke Eropa di bawah Laut Baltik, akan ditutup mulai 31 Agustus hingga 2 September 2 untuk pemeliharaan.

Tingkat keyakinan pasar bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin di bulan September adalah sebesar 55% dan kenaikan suku bunga sebesar 75 basis poin adalah 45%.

Pejabat bank sentral AS sendiri masih memiliki ” banyak waktu” sebelum mereka perlu memutuskan seberapa besar kenaikan suku bunga untuk disetujui pada pertemuan kebijakan pada 20-21 September ini, demikian dikatakan oleh Presiden Fed Richmond Thomas Barkin di hari Jumat.

Ketua Fed Jerome Powell akan memperbarui pasar tentang pandangannya pada simposium tahunan di Jackson Hole pada 25-27 Agustus ini.