ESANDAR, Jakarta – Faktor geopolitik lokal mendorong Euro melemah dalam perdagangan hari Kamis (17/05).
Sementara itu Indek Dolar AS terus menunjukkan kenaikannya di sekitar area puncak level tertinggi tahun ini. Kenaikan ini didukung dengan imbal hasil Obligasi AS yang tetap tertinggi dalam masa tujuh tahun terakhir. Indek Dolar AS naik 0,1% pada 93,436. Beberapa kali sempat tersendat, Indeks Dolar AS mampu buktikan upaya mengejar terus ke posisi tertingginya sejak pertengahan April.
Pada perdagangan Euro, EURUSD, pulih dari sesi rendah tetapi masih turun pada $ 1,1795 versus $ 1,1807, terendah sejak pertengahan Desember. Poundsterling Inggris dalam perdagangan GBPUSD, menguat menjadi $ 1,3510, dibandingkan dengan $ 1,3490. Poundsterling juga menguat terhadap euro dalam perdagangan EURGBP, meninggalkan mata uang bersama untuk membeli £ 0,8728, turun 0,3%. Terhadap yen Jepang, USDJPY, dolar menguat, membeli ¥ 110,77, dari ¥ 110,39 pada akhir Rabu.
Kenaikan Dolar AS tetap didukung oleh imbal hasil Treasury yang lebih tinggi, serta melemahnya euro, yang merupakan saingan utamanya dan komponen terbesar dari indeks dolar ICE yang populer. Imbal Hasil Treasury AS cenderung lebih tinggi pada hari Kamis, dengan Obligasi 10 tahun menghasilkan 3,105%, setelah mencapai level tertinggi sejak Juli 2011.
Investor Euro mengawasi dengan seksama kondisi politik Italia, setelah laporan muncul pada Rabu atas proposal draft dari dua partai utama Italia, yang bekerja untuk membentuk koalisi pemerintahan. Dalam draft tersebut, secara radikal dapat mengubah hubungan negara dengan seluruh Eropa. Sementara sejumlah partai-partai lain mundur beberapa langkah-langkah. Hal ini menimbulkan gigitan bagi saham dan obligasi Italia dan membebani euro, sehingga memberikan ruang dolar naik lebih tinggi lagi.
Sementara itu, para investor juga mengawasi masalah geopolitik di Semenanjung Korea. Para pejabat AS mengatakan mereka berencana untuk melanjutkan pertemuan puncak pada 12 Juni dengan pemimpin Korea Utara di Singapura. Meskipun terdapat komentar oleh seorang pejabat senior Korea Utara pada minggu ini yang menimbulkan keraguan bahwa pertemuan tersebut masih akan berlangsung.
Pyongyang, dalam pernyataan panjang pada hari Rabu, mengatakan tidak tertarik pada pertemuan yang akan fokus murni pada denuklirisasi, karena itu juga mengambil masalah dengan perbandingan negara senjata nuklirnya dengan negara Libya.
Di Inggris, laporan oleh Daily Telegraph mengatakan Inggris dapat menjadi bagian dari serikat pabean Uni Eropa setelah 2021 dalam upaya untuk menghindari perbatasan keras dengan Irlandia. Laporan itu mengatakan subkomite Brexit Perdana Menteri Theresa May telah sepakat bahwa Inggris tetap tinggal di serikat itu untuk sementara, jika teknologi diperlukan untuk menjaga perbatasan tetap berfungsi setelah Brexit tidak berjalan.
Adanya Inggris dalam uni pabean dengan uni Eropa akan menawarkan stabilitas untuk bisnis yang berbasis di Inggris, hal ini diperlukan untuk mendukung poundsterling. PM. Theresa May telah menolak gagasan opsi pemisahan pabean karena akan menghalangi upaya Inggris dalam menegosiasikan kesepakatan perdagangan internasional.
Dengan sejumlah data ekonomi lainnya, Dolar AS berjalan naik selama beberapa minggu terakhir. Dorongan yang berasal dari imbal hasil Treasury membuktikan fakta bahwa baik data ekonomi dan kebijakan moneter akan saling mendukung dolar saat ini.
Pada perdagangan EURUSD, kembali di atas $ 1,1800yang merupakan titik impas untuk menilai sentimen trader jangka pendek. Selama 48 jam ke depan setidaknya akan terlihat tren kedepan apakah naik atau turun yang lebih dominan. Jika EURUSD berhasil bertahan diatas $ 1,1850 tren akan naik san sebaliknya jika gagal dan menembus level $ 1,1775 akan mengindikasikan tren penurunan lebih lanjut.
Klaim pengangguran AS untuk pekan yang berakhir 12 Mei naik menjadi 222.000, melebihi perkiraan 215.000 tetapi masih tersisa mendekati terendah 50 tahun. Indeks manufaktur oleh Fed Philadhelpia untuk bulan Mei berada di 34,4, dibandingkan dengan 23,2 sebelumnya. Conference Board mengatakan indeks indikator ekonomi terkemuka naik 0,4% pada April, sementara pembacaan Maret meningkat juga menunjukkan kenaikan 0,4%. (Lukman Hqeem)