ESANDAR, Jakarta – Euro masih bergerak mendekati level tertinggi dalam tiga tahun ini pada perdagangan Jumat (05/01/2018). Kesempatan ini terbuka melihat dolar AS yang semakin mengendur.
Euro terpantau stabil di $1,2069 setelah naik 0,45 persen pada sesi perdagangan Kamis. Mata uang bersama 19 negara zona euro tersebut, yang sebagian penguatannya diraih dari penyempitan bentang imbal obligasi AS dan Eropa, telah menguat 0,6 persen sejauh minggu ini. Kenaikan Euro di atas resistance kunci $1,2092 akan membawanya Euro ke level tertingginya sejak Januari 2015.
Dorongan kenaikan Euro pada perdagangan hari Kamis karena data ekonomi zona euro tahun 2017 yang menunjukkan pertumbuhan terkuat dalam hampir tujuh tahun. Disisi lain terjadi pelemahan Dolar AS. Indeks Dolar AS turun 0,3 persen di minggu ini, di mana mata uang tersebut mencetak posisi terendah dalam tiga bulan di 91,75. Indeks tersebut juga menuju minggu ketiga kerugiannya.
Dolar AS melemah karena kegagalannya untuk mendapatkan momentum dari laporan pekerjaan yang sektor swasta di AS yang lebih kuat dari perkiraan para ekonom. Perusahaan-perusahaan swasta AS menambahkan 250.000 pekerjaan di bulan Desember, demikian data dari ADP Research Institute menunjukkan, kenaikan bulanan terbesar sejak Maret.
Pada perdagangan Jumat ini, perhatian pelaku pasar akan lebih ditujukan kepada data ekonomi Nonfarm Payroll. Data yang akan dirilis hari ini diharapkan dapat menunjukkan penambahan pekerjaan sebesar 190.000 untuk bulan Desember. Dengan mengacu pada dolar AS yang baru-baru ini terlihat buruk, para pelaku pasar memperkirakan kenaikan lapangan kerja yang lebih kuat dari perkiraan dan pertumbuhan upah sangat diperlukan untuk membalikkan kondisi yang dialami dolar AS.
Secara teknikal, perdagangan EURUSD diakhir pekan ini masih akan melanjutkan tren kenaikannya. Setelah mencapai 1.2089, EURUSD nyaris menyentuh level resistance jangka menengah di 1.2092. Ini merupakan area krusial yang dapat memicu aksi beli lanjutan jika ditembus.
Sebaliknya jika EURUSD gagal menerjangnya akan menjadi indikasi adanya aksi jual investor yang membukukan keuntungannya. Kisaran perdagangan saat ini di 1.2040 bisa menjadi patokan untuk mengukur apakah tren naik ini mulai kehabisan tenaga atau tidak. Sementara waktu menunggu data penting dari AS nanti malam, EURUSD berpotensi sideways. (Lukman Hqeem)