ESANDAR, Jakarta – Dalam laporan ketenaga kerjaan terkini, terlihat bahwa tenaga kerja di Amerika Serikat bisa menikmati pembayaran upah yang lebih cepat. Bukan hanya itu, terjadi kenaikan upah pula. Kondisi ini semakin memperkuat pernyataan bahwa ekonomi AS semakin solid.
Laporan pekerjaan terakhir dari Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat kemarin, tampaknya menjadi bukti bahwa akhirnya, para pekerja Amerika melihat pembayaran yang semakin cepat. Laporan itu menunjukkan rata-rata penghasilan per jam naik 2,9% dalam 12 bulan yang berakhir Agustus, serta keuntungan 201.000 sehat di pekerjaan non-pertanian. Ekonom yang disurvei oleh MarketWatch memperkirakan ada tambahan 168.000 pekerjaan dan upah per jam naik 0,3%. Sementara Tingkat pengangguran diperkirakan bisa turun ke 3,8% dari 3,9% pada bulan Agustus.
Sementara itu, Badai Florensia yang menghantam sebagian wilayah AS beberapa waktu lalu memberikan berkah kenaikan upah per jam. Badai yang melanda North dan South Carolina meningkatkan gaji per jam yang diperoleh pekerja. Pasalnya, para pekerja rendahan tidak dapat mendapatkan pekerjaan mereka dalam cuaca buruk. Seringkali, pekerja ini digaji jika mereka muncul atau tidak.
Kejadian ini sebagaimana terjadi setelah Badai Harvey dan Irma menerpa pada tahun 2017. Sejumlah pekerja yang memiliki gaji pokok rendah, mendapatkan upah yang lebih tinggi karena pekerjaan yang dibayar setiap jam, mereka yang digaji ini bisa mengumpulkan upah lebih besar. Kondisi ini bisa berlangsung selama beberapa minggu, sehingga menjadi alasan di balik perkiraan untuk kenaikan upah sebesar 0,3% dari bulan ke bulan.
Disisi lain, badai tersebut juga membuat sejumlah pekerjaan tidak bisa dilakukan. Pekerjaan manufaktur, turun 3.000 pada bulan Agustus. Padahal sektor ini tengah menjadi sorotan Gedung Putih, mengingat mereka tengah bertempur dengan Cina, Kanada dan negara-negara lain dalam hal perdagangan.
Munculnya kesenjangan perdagangan atas barang dibulan Agustus naik untuk keenam kalinya, meski ekspor jatuh. Sementara itu, angka perdagangan terakhir untuk bulan Agustus, termasuk perdagangan jasa, akan dirilis pada Jumat nanti, dimana para ekonom memperkirakan kenaikan $ 53,7 miliar, yang juga merupakan angka tertinggi dalam enam bulan.
Melemahnya sektor manufaktur yang berkelanjutan, dapat menjadi indikator awal dari ketegangan perdagangan yang berdampak negatif terhadap perekonomian AS. Para investor sebaiknya lebih mencermati sejumlah indikator ekonomi yang akan diterbitkan diminggu ini. Termasuk indeks manufaktur dan non-manufaktur dari Institute for Supply Management (ISM), penjualan kendaraan dan belanja konstruksi.
Sejumlah pejabat Federal Reserve dijadwalkan akan memberikan pernyataan terkait kebijakan kenaikan suku bunga AS. Sementara Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell akan menyampaikan pidato di Boston pada hari Selasa ini. (Lukman Hqeem)