Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Bank Sentral Eropa menaikkan suku bunga lebih besar dari yang diharapkan, yakni sebesar 50 basis poin pada Kamis (21/07/2022). Ini merupakan kenaikan suku bunga pertama ECB selama lebih dari 11 tahun.

Awalnya, sebagian pelaku pasar meyakini bahwa ECB akan menaikkan suku bunganya sebesar 25bp saja, meski kemungkinan naik 50 bps ada dan menjadi perdebatan. Dalam pernyataan paska pengumuman kenaikan suku bunga ini, Bank sentral mengatakan bahwa normalisasi suku bunga lebih lanjut akan di bicarakan dalam pertemuan berikutnya dan reinvestasi APP (pembelian obligasi) akan berjalan selama diperlukan.

ECB juga mengumumkan rincian alat anti-fragmentasi (TPI), program pembelian obligasi baru yang dirancang untuk membantu negara-negara anggota dengan biaya pinjaman yang lebih tinggi. Jaring pengaman ini akan digunakan untuk menjaga imbal hasil dan spread obligasi periferal tetap terkendali.

Menariknya, alat anti-fragmentasi baru ECB yakni Instrumen Perlindungan Transmisi (TPI) akan menjadi tambahan pada perangkat Dewan Pengatur yang dapat diaktifkan untuk melawan dinamika pasar yang tidak beralasan dan tidak teratur – sehingga menimbulkan ancaman serius terhadap transmisi kebijakan moneter di seluruh zona Euro.

Sebagaimana diketahui, bahwa tugas ini menjadi lebih sulit setelah PM Italia Mario Draghi mengundurkan diri hari ini setelah kehilangan kepercayaan dari beberapa anggota pemerintahan koalisinya. Imbal hasil obligasi Italia melonjak sekitar 20 basis poin sebelumnya dan spread imbal hasil dengan patokan Bund 10-tahun Kawasan Euro melebar lebih lanjut 15 basis poin. Alat anti-fragmen ECB yang baru mungkin dapat digunakan dengan sangat cepat.

Besarnya pembelian TPI ini tergantung pada beratnya risiko yang dihadapi transmisi kebijakan. Pembelian tidak dibatasi secara pasti. Namun dengan menjaga mekanisme transmisi, TPI akan memungkinkan Dewan Pengatur untuk lebih efektif memenuhi mandat stabilitasi harganya.

Inflasi Kawasan Euro mencapai rekor tertinggi 8,6% di bulan Juni dibandingkan dengan 8,1% di bulan Mei dan 1,9% di tahun lalu. Biaya energi terus melonjak, sementara makanan, alkohol, tembakau, jasa, dan barang industri non-energi semuanya menunjukkan kenaikan tajam di bulan Juni.

Euro melonjak naik paska pengumuman tersebut, ke 1,0260 dari sekitar 1,0200 dalam waktu singkat.