ESANDAR, Jakarta – Dolar AS tergelincir atas pesaingnya, karena Poundsterling dan Euro bisa bertahan menguat. Sementara Loonie Kanada terperosok oleh keputusan Bank of Canada yang mempertahankan tingkat suku bunganya.
Dolar dilemparkan dari tren kenaikannya saat euro dan pound menguat bersama. Poundsterling bahkan bisa menguat lebih tinggi lagi didorong oleh angka PDB kuartal ketiga yang lebih baik dari perkiraan di Inggris.
Euro sendiri menguat oleh sentiment pertemuan Bank Sentral Eropa yang akan dilakukan pada hari Kamis (26/10/2017) ini. Dimana para pembuat kebijakan yang dipimpin oleh Presiden Mario Draghi diharapkan bisa menerbitkan rencana untuk mengurangi pembelian aset bulanan dari 60 miliar euro ($ 70,5 miliar). Menjelang itu, euro menunjukkan ketahanan, namun diperdagangkan agak ketat.
Pada perdagangan hari Rabu (25/10/2017) Indek Dolar AS turun sebesar 0,1% dilevel 93,717. Dolar tergelincir terhadap sebagian besar pesaingnya pada hari Rabu karena pound Inggris dan euro bertahan pada penguatan meskipun ada data A.S. yang lebih kuat dari perkiraan.
Dalam perdagangan EURUSD, berpindah tangan pada $ 1,1805, naik dari $ 1,1761 pada akhir Selasa, dan terhadap yen Jepang USDJPY, dolar membeli ¥ 113,64, dari ¥ 113,91. Poundsterling dalam perdagangan GBPUSD, naik menjadi $ 1.3253, dari $ 1.3133 pada akhir Selasa. Penguatan Poundsterling ini didukung angka pertumbuhan ekonomi Inggris yang lebih kuat dari perkiraan.
Di tempat lain, dolar Kanada dan Australia mendapat tekanan setelah keputusan suku bunga Bank of Canada dan angka inflasi Australia yang meleset dari perkiraan. Dolar Australia dalam perdagangan AUDUSD, turun menjadi $ 0,7699 dari $ 0,7777, karena data inflasi yang mengecewakan. Sementara itu, dalam perdagangan NZDUSD, Kiwi tetap di bawah $ 0,6874, turun dari $ 0,6904 akhir Selasa. Dolar kiwi telah mendapat tekanan sejak pemilihan umum pada akhir September.
Dolar AS dalam perdagangan atas dollar Kanada (USDCAD), melonjak ke C $ 1.2801, naik 1% dari C $ 1.2675 pada akhir Selasa. Jatuhnya Loonie karena Bank of Canada memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga utamanya. Suku bunga Kanada saat ini sebesar 1% tidak diubah dalam pertemuan komite bulan Oktober.
Keputusan Bank of Canada ini sebetulnya tidak mengejutkan pasar, namun masih saja pergerakan Dolar Kanada sangat tajam. Dalam komentarnya, Dewan Komisaris mencatat kekuatan baru-baru ini dari dolar Kanada, yang telah menahan inflasi, serta risiko mengenai renegosiasi Nafta. Pasar mengantisipasi keputusan Dewan Komisaris untuk mempertahankan suku bunga, tapi tidak sikap kehati-hatian Dewan Komisaris. Dengan indikasi ini, bisa memungkinkan kenaikan suku bunga Kanada masih akan dibatalkan.
Sementara itu, suksesi kepemimpinan The Federal Reserve mengerucut. Posisi Jerome Powell dan John Taylor masih kokoh diatas. Kedua orang ini berpeluang menggantikan Janet Yellen. John Taylor sebagai kandidat dari luar lingkungan The Fed dianggap mewakili kekuatan kebijakan yang lebih agresif. Sementara Jerome Powell sebagai kandidat dari dalam lingkungan FOMC dianggap lebih moderat atau dovish.
Data ekonomi AS terkini menunjukkan pesanan barang tahan lama A.S. melonjak 2,2% pada bulan September, mengalahkan perkiraan konsensus MarketWatch sebesar 0,7%, serta kenaikan 2% bulan Agustus. (Lukman Hqeem)