harga Emas terperosok kedalam posisi terendah di tahun ini.

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Harga emas meredup di akhir pekan lalu. Dolar AS mulai menunjukkan taringnya. Sejak 12 Desember, harga emas terus-menerus naik sehingga mencapai $1.344,55 yang merupakan level tertinggi sejak 8 September tahun lalu.

Pada perdagangan hari Jumat (19/01/2018) harga emas berakhir naik tipis 0,4 persen dibandingkan penutupan di sesi sebelumnya. Namun untuk penutupan mingguan, harga emas membukukan penutupan minus 0,44 % dibandingkan dengan penutupan pekan sebelumnya.

Pada hari Jumat harga emas masih dapat menanjak sedikit karena saat itu upaya pemulihan dolar AS terhambat oleh kekhawatiran para pelaku pasar terhadap potensi penutupan sejumlah layanan pemerintah AS. Saat ini para anggota parlemen AS dari Partai Republik berjibaku agar ini tidak terjadi. Secara kebetulan, ancaman penutupan ini bertepatan dengan peringatan satu tahun pertama pemerintahan Donald Trump.

Sayangnya, penutupan ini terjadi akhirnya. Kondisi ini berpotensi menjadi beban tambahan bagi dolar AS yang selama satu bulan terakhir terbebani oleh potensi perubahan kebijakan moneter bank-bank sentral utama dan prospek pertumbuhan ekonomi global yang diyakini dapat melebihi pertumbuhan ekonomi AS.

Para pelaku pasar juga melakukan lindung nilai terhadap risiko geopolitik karena Korea Utara membatalkan kunjungan delegasi seni ke Korea Selatan untuk perhelatan Olimpiade Musim Dingin pada bulan depan. Namun, peningkatan harga emas di hari Jumat tertahan oleh kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS selama seminggu terakhir yang didorong oleh ekspektasi bahwa data ekonomi global yang kuat akan mendorong Federal Reserve untuk terus melanjutkan pengetatan moneter.

Ekspektasi kenaikan suku bunga cenderung untuk mengangkat imbal hasil obligasi, mengurangi daya tarik para investor untuk menahan bullion yang tidak memberikan imbal hasil juga mendorong nilai dolar AS, di mana harga emas dihargai dengan mata uang tersebut.

Presiden Fed Cleveland Loretta Mester mengatakan pada hari Kamis bahwa The Fed harus menaikkan suku bunga tiga sampai empat kali di tahun 2018 dan 2019, pada kecepatan yang sedikit lebih cepat daripada yang diinginkan oleh banyak pembuat kebijakan lainnya.

Secara fundamental, harga emas akan masih bergerak dalam kisaran perdagangan di $1.200 sampai $1.400, jika tidak ada perubahan besar dalam ketegangan politik global atau prospek kenaikan suku bunga. (Lukman Hqeem)