ESANDAR, Jakarta – Dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama pada perdagangan awal minggu ini. Para pedagang memilih bersiap untuk seminggu penuh menantikan rentetan kebijakan -kebijakan moneter dari Jepang, AS dan Inggris.
Indek Dolar AS ICE turun 0,4% pada 94,325. Ini memberi ruang bagi saingan utama greenback, euro untuk rally ke $ 1,1709 naik dari posisi penutupan minggu lalu di $ 1,1656.
Pembaruan kebijakan Bank of Japan yang dijadwalkan awal Selasa waktu Timur, diikuti oleh pembaruan Federal Reserve pada hari Rabu dan Bank of England pada hari Kamis. sementara kesimpulan dari pertemuan the Fed pada hari Rabu diperkirakan akan menjadi sesuatu yang sia-sia, bank sentral Jepang dapat menurunkan target inflasi menjadi 1,5%, pelaku pasar berspekulasi.
Ada spekulasi bahwa Bank of Japan dapat mengubah target hasil untuk obligasi 10-tahun pemerintah Jepang. Jika BoJ memberikan petunjuk akan perubahan yang yang terjadi, cukup untuk pasar untuk mencoba dan mengambil yen lebih kuat.
Meski demikian, perlu sokongan yang kuat agar dolar-yen lebih rendah. Ini akan menjadi masa-samasa perdagangan yang sulit bagi pasangan USDJPY untuk masa yang lama. Yen Jepang sedikit lebih melemah terhadap greenback, dimana satu dolar membeli ¥ 111,02, naik dari ¥ 111,04 pada akhir perdagangan minggu lalu di New York.
Pertemuan kebijakan Bank of England juga akan diawasi secara ketat oleh para pelaku pasar. Mereka menilai peristiwa ini sebagai cara melacak “pedagang akan melihat bagaimana bank sentral Inggris akan mencoba untuk menyeimbangkan keinginannya untuk kembali ke normalisasi dengan prospek membayangi tidak ada kesepakatan Brexit yang dapat mendatangkan malapetaka ekonomi di beberapa industri.
Bank of England yang dipimpin oleh Gubernur Mark Carney diharapkan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin, atau seperempat persentase poin, menjadi 0,75% dalam minggu ini. Poundsterling Inggris dalam perdagangan GBPUSD terakhir dibeli pada $ 1,3135, naik sedikit dari $ 1,3104 pada akhir Jumat. (Lukman Hqeem)