Dolar AS

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakart a –  Dolar AS melemah diakhir pekan kemarin, Indikator ekonomi AS yang dirilis, kurang memberikan dorongan. Investor melakukan aksi beli kembali.

Pada perdagangan mata uang, setelah menutup hari sebelumnya dengan kenaikan 70 pip lebih, EURUSD memperpanjang kenaikan dengan mengakhiri perdagangan seminggu di wilayah hijau. Pasangan ini menyentuh level tertinggi baru dalam 8 hari di 1.1674 . Indikator ekonomi Eropa menunjukkan bahwa aktivitas bisnis di sektor jasa naik pada kecepatan yang lebih cepat dari perkiraan di bulan Juni. Indek PMI yang dirilis oleh Markit naik menjadi 54.8. Di sisi lain, PMI manufaktur bergeser ke 55 dari 55,5.

Poundsterling sendiri terpantau naik di 1.3314 , yang merupakan level tertinggi sejak 14 Juni. Pasangan GBPUSD Kemudian kehilangan kekuatan dan melemah dengan turun sebesar 0.16% di tengah resiko politik terkait Brexit. Sementara itu ada kabar bahwa Dewan MPC berharap data ekonomi Inggris yang akan datang cukup kuat untuk memungkinkannya kenaikan suku bunga tahun ini dan melanjutkan jalur kebijakan normalisasi moneter Bank of England.

AUDUSD memulai perdagangan dibawah tekanan dan menutup tiga hari pertama pekan lalu dalam kondisi merugi seiring menguatnya data ekonomi AS dan Australia yang suram. Namun, pada hari terakhir minggu lalu, pasangan ini mendapatkan dorongan dari komoditas dan menghapus semua kerugian mingguan untuk kembali datar di dekat 0.7440. Reserve Bank of Australia (RBA) menerbitkan risalah pertemuan pada hari Selasa dan gagal membantu aussie menemukan permintaan karena tidak menunjukkan perubahan potensial pada kebijakan moneter yang dianggap sebagai hawkish. Lebih jauh, data dari Westpac mengenai Leading Index turun ke -0.2% pada bulan Mei dari 0.2% pada bulan April untuk menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi kemungkinan akan melambat dalam waktu dekat.

Yen menguat dimana pasangan USDJPY berjuang naik paska dirilisnya data Flash Manufacturing PMI Jepang dari 52.8 menjadi 53.1 kemudian berbalik arah seiring kelemahan dolar AS, dan  tetap berlanjut di awal sesi perdagangan Amerika yang kemudian terbebani oleh data Flash Manufacturing PMI AS yang lemah. Pasangan USDJPY berakhir datar. (Lukman Hqeem)