ESANDAR, Jakarta – Dolar AS masih menunjukkan taringnya atas sejumlah mata uang lainnya, meskipun indikator ekonomi domestik menunjukkan adanya pelemahan pada perdagangan hari Kamis (28/06).
Indikator ekonomi AS terkini menunjukkan bahwa pertumbuhan PDB riil dalam perkiraan ketiga mengalami penurunan menjadi 2% dari 2.2% dibandingkan perkiraan kedua. Di sisi lain, klaim pengangguran mingguan naik 9.000 menjadi 227.000 selama sepekan yang berakhir 22 Juni. Angka ini meleset dari ekspektasi ekonom 220.000.
Kondisi ini membuat Dolar AS melemah sepanjang sesi perdagangan AS. Menjadi kesempatan yang baik untuk Euro dan Poundsterling untuk menguat. Euro sempat naik hingga ke 1.1599 sebagai posisi tertinggi harian. Sentimen domestik ikut berperan mendorong kenaikan ini. Mayoritas data CPI anggota zona Euro yang dirilis mengalami kenaikan. Sementara Poundsterling yang sempat menguat diawal perdagangan akhirnya penurunan hingga penutupan diarea negative dan mencatat pada posisi terendah sejak November.
Bisa dikatakan bahwa perdagangan Aussie terbilang stabil dihari Kamis (28/06). Bergerak dikisaran 0.73 dan sempat menyentuh level terendah baru 2018. Penurunan pasangan AUDUSD terdorong oleh data PDB AS yang melemah.
Data penjualan ritel Jepang yang turun dari 1,5% menjadi 0,6%, membuat pasangan mata uang USD/JPY jatuh. Pasangan ini sempat menguat kembali hingga menyentuh level 110.64 pada sesi perdagangan AS, meski kemudian terkoreksi ke pertengahan level 110. Dolar AS melemah selama sesi Amerika, namun pasangan USDJPY masih tetap bertahan di wilayah positif karena sentimen pasar saham yang membaik.
Bursa saham sempat tertekan diawal perdagangan oleh kekhawatiran dampak Perang Dagang. Wallstreet berhasil menguat kembali oleh pulihnya saham sektor perbankan dan teknologi yang mengakhiri penurunan mereka secara beruntun. Indek Dow Jones naik diatas 100 poin, dimana saham Boeing menjadi pemimpin kenaikan kali ini. Indek S&P 500 naik lebih tinggi oleh dorongan kenaikan sektor keuangan, teknologi dan telekomunikasi. Saham J.P. Morgan, Goldman Sachs, Citigroup, Morgan Stanley dan Bank of America naik lebih dari 1 % mengangkat sektor keuangan. Indek Nasdaq juga naik oleh karena lonjakan harga saham Amazon sebesar 2.6 %.
Sementara pada bursa Koomoditi, harga emas tetap turun memasuki hari kelima secara berturut-turut karena kuatnya sentimen kenaikan suku bunga Fed. Harga Emas untuk pengiriman Agustus turun $ 6.80 atau 0.53% menjadi $ 1,249.40 per troy ounce. (Lukman Hqeem)