Bursa saham di Wall Street bersiap memasuki wilayah koreksi

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Bursa saham global berada di bawah tekanan pada minggu ini karena ketegangan perang Dagang AS dan beberapa mitra dagang terbesarnya telah meningkat.

Hubungan perdagangan AS bukan hanya memanas dengan Cina, namun kini telah menjalar ke Eropa setelah Presiden Donald Trump mengatakan melalui Twitter pekan lalu yang mengancam tarif 20 % pada semua barang impor dari Eropa.

Wall Street sempat tertekan diawal perdagangan oleh kekhawatiran dampak Perang Dagang, namun kemudian menguat kembali oleh pulihnya saham sektor perbankan dan teknologi yang mengakhiri penurunan mereka secara beruntun. Indek Dow Jones naik diatas 100 poin, dimana saham Boeing menjadi pemimpin kenaikan kali ini.

Indek S&P 500 naik lebih tinggi oleh dorongan kenaikan sektor keuangan, teknologi dan telekomunikasi. Saham J.P. Morgan, Goldman Sachs, Citigroup, Morgan Stanley dan Bank of America naik lebih dari 1 % mengangkat sektor keuangan. Indek Nasdaq juga naik oleh karena lonjakan harga saham Amazon sebesar 2.6 %.

Hangseng melemah bersamaan dengan penurunan bursa saham Asia pada hari Kamis, dimana bursa saham Cina jatuh dan menjadi sentiment regional yang signifikan. Investor kembali mencerna perkembangan terkait dengan sikap AS terhadap investasi asing di tengah kekhawatiran perdagangan yang masih ada. Pasar Cina berbalik lebih rendah pada sore hari setelah sebelumnya mendapatkan beberapa pmulihan dari kerugian baru-baru ini.

Perang tarif yang dilakukan oleh AS terhadap sejumlah negara maju telah mengguncang bursa saham global dalam beberapa pekan terakhir, hal ini dapat menghambat pemulihan ekonomi global. Saham properti seperti Country Garden dan Evergrande masing-masing turun 3.3 % dan 4.45 %.

Seperti bursa saham lainnya, bursa saham Jepang juga menurun oleh kekhawatiran bahwa perang perdagangan global antara Amerika Serikat dan negara-negara besar, khususnya Cina yang dapat melemahkan ekonomi global.

Nikkei pulih dari posisi terendah satu bulan pada hari Kamis, setelah sempat tertekan diawal perdagangan menyusul kelemahan di Wall Street pada perdagangan sebelumnya disebabkan isu perang dagang yang akan meningkatkan resiko atas asset. Saham ritel dan produsen obat mengalami penurunan dengan saham Takashimaya jatuh 1.3 %, saham Astellas Pharma tergelincir 2.2 % dan Otsuka Holdings jatuh 2.9 %.

Pelemahan ini terbatasi oleh optimisme Bank of Japan yang kembali akan membeli dana yang diperdagangkan di bursa untuk mendukung pasar keuangan. BoJ telah membeli 70.3 miliar yen di ETF selama tiga hari terakhir.

Bursa saham Seoul terbebani pada perdagangan hari Kamis oleh anjloknya sejumlah saham teknologi. Penurunan ini mengikuti jatuhnya saham disektor serupa pada perdagangan di lantai bursa AS sebelumnya. Saham Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing turun 2.4 % dan 2 % akibat penurunan saham Apple.

Dari daratan Eropa juga dikabarkan bahwa Bursa saham merosot, dimana indek DAX Jerman turun tajam dan memperpanjang penurunan untuk minggu ini. Investor juga khawatir bahwa perang dagang bisa menjadi hambatan besar pada ekonomi global. Pelaku pasar juga mengawasi pertemuan Uni Eropa dua hari di Brussels yang dimulai pada hari Kamis.  (Lukman Hqeem)