Aksi jual dolar berlanjut pada perdagangan di Jumat (29/07/2022) pada sesi Asia. Dimana Indek Dolar AS jatuh ke level terlemah sejak awal Juli di bawah 106,00. Pergeseran suasana positif terlihat dalam perdagangan meskipun rilis data ekonomi makro yang mengecewakan dari AS menyebabkan greenback harus kehilangan minat beli dikalangan investor.
Pada akhir pekan ini, pasar juga akan menantikan data ekonomi Eropa akan menampilkan Produk Domestik Bruto kuartal kedua untuk kawasan Euro bersama dengan data Indeks Harmonisasi Harga Konsumen (HICP) awal untuk bulan Juli. Menjelang akhir pekan, Biro Analisis Ekonomi AS (BEA) juga akan merilis data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), ukuran inflasi pilihan Federal Reserve.
Pada hari Kamis, perkiraan awal BEA mengungkapkan bahwa ekonomi AS mengalami kontraksi pada tingkat tahunan 0,9% pada kuartal kedua. Menurut CME Group FedWatch Tool, kemungkinan kenaikan suku bunga sebesar 75 basis poin pada bulan September turun menjadi 20% setelah data ini, memberikan beban tambahan pada dolar.
Sementara itu, kenaikan tajam indek bursa saham utama Wall Street didukung angka pendapatan yang optimis dari sejumlah emiten sehingga memungkinkan terjadinya aliran risk appetite di kalangan investor yang terus mendominasi pasar keuangan. Hingga Jumat pagi, indeks saham berjangka AS naik antara 0,3% dan 1,4%.
Setelah turun menuju 1,0100 dalam perdagangan di hari Kamis, EUR/USD berhasil melakukan rebound dan menutup hari sedikit berubah di dekat 1,0200. Pasangan ini membukukan kenaikan harian kecil di atas 1,0200.
Anggota Dewan Pemerintahan Bank Sentral Eropa (ECB) Ignazio Visco mengatakan di hari Kamis bahwa mereka tidak perlu khawatir tentang nilai tukar untuk saat ini, sehingga mempersulit mata uang bersama untuk mengungguli para pesaingnya. Ekonomi kawasan euro diperkirakan akan tumbuh sebesar 0,2% pada basis triwulanan di kuartal kedua. HICP diperkirakan akan tetap tidak berubah di 8,6%.
Pasangan GBP/USD terus menguat menuju 1,2200 pada hari Jumat dan diperdagangkan di level tertinggi dalam sebulan. Bank of England (BOE) akan merilis data Kredit Konsumen untuk bulan Juni di sesi Eropa.
Pasangan USD/JPY kehilangan lebih dari 200 pip pada hari Kamis dan sudah turun 100 pip pada hari Jumat, diperdagangkan di bawah 133,00. Penurunan tajam yang disaksikan dalam imbal hasil obligasi Treasury AS tampaknya sangat membebani pasangan ini. Patokan imbal hasil obligasi Treasury AS 10-tahun, yang turun hampir 4% pada hari Kamis, turun 0,75% pada 2,66% pada saat berita ini dimuat.
Kenaikan lebih lanjut dalam AUD/USD dapat mencapai wilayah 0,7040 dalam beberapa minggu ke depan. Pasangan ini diyakini tidak mungkin menguat lebih jauh dan diperkirakan akan tetap diperdagangkan pada kisaran 0,6965 – 0,7020.