Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Bursa saham Asia mengambil isyarat di perdagangan hari Jumat  (29/07/2022) dari reli terakhir di Wall Street. Pasar fokus pada kemungkinan perlambatan laju kenaikan suku bunga daripada resesi AS setelah data menunjukkan situasi ekonomi menyusut untuk kuartal kedua berturut-turut. Indek MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,41%. Indek Nikkei Jepang dibuka naik 0,36%, sedangkan indek KOSPI Korea Selatan dibuka naik 0,75%.

Sehari sebelumnya, Federal Reserve memutuskan untuk kenaikan suku bunga agresif lainnya sebesar 75 basis poin. Ini merupakan kenaikan suku bunga yang ketiga di tahun ini. Sementara itu, China, yang masih dalam pergolakan wabah COVID-19 dan penguncian, tidak menyebutkan target pertumbuhan PDB setahun penuh setelah pertemuan Partai Komunis tingkat tinggi dan mengatakan sebaliknya akan berusaha keras untuk mencapai hasil terbaik bagi ekonomi. tahun ini.

Bursa saham AS tercatat melakukan reli di minggu ini karena pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell membuat aksi spekulasi bahwa kenaikan suku bunga akan mulai melambat dan akhirnya berubah menjadi penurunan suku bunga pada tahun 2023. Saham Amazon dan Apple melonjak 12% dan 3% masing-masing setelah jam setelah raksasa teknologi melaporkan pendapatan yang mengalahkan ekspektasi.

Indek Dow Jones naik 332,04 poin, atau 1,03%, menjadi 32.529,63, S&P 500 naik 48,82 poin, atau 1,21%, menjadi 4.072,43 dan Nasdaq naik 130,17 poin, atau 1,08%, menjadi 12.162,59.

Namun demikian, diyakini bahwa reli ini bisa berumur pendek. Pasalnya adalah pasar keuangan telah mengambil kombinasi dari pernyataan Fed dan laporan negatif angka PDB AS. Dua sentimen ini mengkonfirmasi bahwa pembuat kebijakan akan mengurangi siklus pengetatan moneter agresif mereka sebelum terlalu lama. Namun, harapan seperti itu terlalu dini dan beberapa tren dominan tahun ini, terutama kenaikan dolar AS, akan diatur ulang sendiri sebelum terlalu lama.