ESANDAR, Jakarta – Penguatan Dolar AS, mendorong sejumlah mata uang terjungkal. Euro, Poundsterling dan Aussie terseok. Indek Dolar AS naik mendekati level 95.
Presiden Bank Sentral Eropa, Mario Draghi, pada Selasa (19/06) kembali menyoroti komentar dovish bank sentral pada kebijakan moneter. Komentar dovish ini menunjukkan bahwa kebijakan bank sentral dapat memperpanjang program pembelian obligasi jika diperlukan.
Dalam pidatonya di konferensi ekonomi tahunan bank di Sintra, Portugal, Draghi mengutarakan bahwa harapan menghentikan pembelian aset yang diantisipasi oleh ECB pada bulan Desember tahun ini merujuk pada data yang memberikan konfirmasi prospek inflasi jangka menengah. Selain itu, program pembelian aset dapat selalu digunakan dalam hal – hal yang mungkin muncul seperti saat ini yang tidak kami prediksi.
ECB pekan lalu mengatakan akan membeli € 30 miliar ($ 34,6 miliar) per bulan obligasi hingga akhir September, dan jika data memenuhi prospek inflasi jangka menengah, bank sentral akan mengurangi pembelian hingga € 15 miliar per bulan sampai akhir Desember, lalu menghentikan kebijakan pembelian aset. Suku bunga Eropa sendiri akan tetap dipertahankan pada tingkat ultra-rendah hingga musim panas 2019.
Pada perdagangan EURUSD, Euro terpantau bergerak ke atas selama sesi Amerika setelah sempat turun hingga ke level terendah harian di 1.1583 di tengah dolar AS kehilangan kekuatan di pasar dan menyusul meningkatnya ketegangan perdagangan AS – Cina. Sementara Poundsterling Inggris juga terpukul dengan penguatan Dolar AS. GBPUSD terpantau menembus di bawah level 1.32 jatuh dari level tertinggi harian di 1.3272 pada hari Selasa dan menyentuh level terendah sejak November 2017 di 1.3149 dan gagal membuat pemulihan yang berarti selama sesi AS di tengah agenda PM. Theresa May akan menghadapi anggota parlemen yang ingin menegosiasikan kesepakatan dengan UE jika pemerintah gagal melakukannya.
Dolar AS makin kokoh dan membuat perdagangan USDJPY mencapai titik terendah di 109.54 level terendah sejak awal Juni. Setelah itu berhasil bergerak dari posisi terendah di tengah pasar ekuitas AS stabil dan meskipun masih turun secara keseluruhan. Greenback berhasil pulih terhadap yen tetapi kehilangan momentum melawan rival lainnya. Sedikit perbaikan dalam risk appetite menghilangkan kekuatan dari Dolar AS. Juga, imbal hasil AS yang lebih rendah berkontribusi untuk melemahkan permintaan pada dolar AS.
Aussie turun dalam perdagangan AUDUSD untuk hari ke empat berturut-turut. Pada level terendah dalam satu tahun ini di 0.7346. Jatuhnya Aussie dipengaruhi oleh sentimen perang perdagangan yang meningkat antara AS dan Cina. Jatuhnya bursa saham global juga turut membebani Aussie yang berhasil stabil pada sesai AS di tengah peningkatan sentimen pasar.
Sementara itu pada perdagangan mata uang kripto, tersiar kabar bahwa bursa mata uang kripto Bithumb telah diretas pula. Hari Rabu (20/06) ini mereka mengatakan bahwa aksi peretasan ini terjadi pada Selasa malam hingga subuh pada Rabu pagi. Setidaknya para peretas mampu menggondol koin kripto senilai 35 milyar won (US$31.5 juta), demikian paparan bursa tersebut. Kejadin ini merupakan serangan peretas yang kedua kalinya dalam waktu kurang dari dua minggu di Korea Selatan. Pada awal bulan ini, seperti dilaporkan sebelumnya terlah terjadi aksi peretasan pula kepada bursa mata uang kripti kecil, Coinrail. (Lukman Hqeem)