Hubungan Harga Emas dan Saham

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta –  Harga Emas berjangka tergelincir dalam aksi beragam sebelum jatuh pada perdagangan di hari Selasa (19/06). Naiknya kekhawatiran dampak perang dagang yang menghebat, menyentuh hampir semua pasar keuangan dan membuat Dolar AS menguat.

Logam kuning alias emas tetap berada dalam level terendah 2018, pada perdagangan pekan lalu bahkan mencapai posisi dasar ketika harga emas merosot hampir 2% dalam gerakan mingguan, bertentangan dengan perannya sebagai aset safe-haven ketika pasar bergejolak.

Di antara aset dana yang diperdagangkan di bursa (ETF), SPDR Gold Trust turun 0,2% dan iShares Silver Trust kehilangan 0,7%. Sementara VanEck Vectors Gold Miners ETF turun 1%.

Trump mengisyartkan akan mengenakan tariff impor baru senilai $ 400 miliar pada barang-barang Cina. Pengumuman itu meningkatkan perselisihan antara dua ekonomi terbesar di dunia, sehingga mengguncang investor.  Presiden AS juga mengancam akan menambah lagi senilai $ 200 milyar lebih jika Cina mencoba membalas terhadap tarif tambahan baru tersebut.

Karena ancaman sengketa perdagangan antara AS dan Cina meningkat, sentimen di antara pelaku pasar menjadi semakin suram, pasar saham jatuh, siklus komoditas berbasis logam berada di bawah tekanan. Hanya emas yang tampak tidak terganggu oleh semua ini.

Perkembangan sentimen perdagangan mengirim saham melemah tajam, meskipun meningkatkan dolar, namun cenderung bergerak terbalik terhadap emas.

Dampak dari ancaman yang berkembang atas perang dagang antara AS dan Cina menarik reaksi yang diredam dalam pergerakan harga emas karena rally dolar terus menutup permintaan untuk logam kuning. Cina berjanji untuk membalas serangan perdagangan terbaru dari Gedung Putih setelah Trump mengancam akan mengenakan tarif baru sebesar 10% pada barang-barang China senilai $ 200 miliar. Menanggapi perkembangan ini, seorang juru bicara dari Kementerian Perdagangan Tiongkok mengatakan Cina tidak akan punya pilihan selain mengambil langkah-langkah komprehensif sebagai balasan atas langkah perdagangan AS, demikian seperti dikabarkan oleh Kantor Berita Xinhua.

Pergerakan harga emas terpantau memasuki fase range sempit yang ditandai oleh indikator bollinger bands dan dipicu oleh penguatan dolar AS terhadap para pesaingnya. Indek Dolar AS sendiri naik 0,3% menjadi 95,093. Memberikan pukulan kuat kepada harga emas yang akhirnya terseok tajam dengan turun $ 1,50, atau 0,1%, ke harga $ 1,278.60. Pada perdagangan komoditi lainnya, harga minyak mentah juga ikut terpukul dengan penguatan Dolar AS dengan turun 1,2% ke harga $ 65,07 per barel. (Lukman Hqeem)