Dolar AS Euro Poundsterling

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Pada perdaganga mata uang, Dolar AS mencapai level tertinggi dalam 16 bulan didukung data ekonomi ADP dibulan Oktober yang meningkat diatas estimasi. Kenaikan data ADP dibulan Oktober, menunjukkan pertumbuhan pekerjaan secara keseluruhan dipercepat bulan ini.

Dolar naik tipis ke tertinggi baru 16 bulan terhadap sekeranjang mata uang utama didukung kekuatan ekonomi AS yang berkelanjutan, yang menempatkan Dolar pada kecepatan untuk kenaikan ketujuh bulan berturut-turut.

Data penjualan retail Jerman serta data inflasi Italia yang lebih rendah dari perkiraan membebani penurunan euro lebih lanjut. Sementara dalam perdagangan GBPUSD, Poundsterling menguat setelah Sekretaris Brexit mengatakan kesepakatan dengan Uni Eropa dapat dicapai pada akhir November.

Para pialang sendiri sebelumnya merasa ketakutan tentang kurangnya kemajuan dalam pembicaraan BREXIT dalam lima bulan ini. Poundsterling melemah 4 % pada bulan Oktober. Dengan kesepakatan yang terlihat saat ini, Investor kemudian bisa mengalihkan perhatian mereka ke pertemuan kebijakan moneter Bank of England pada hari Kamis. Dalam pertemuan ini diperkirakan BoE akan mempertahankan suku bunga dan membicarakan tentang detail yang diperlukan untuk melakukan pengetatan kebijakan moneter.

Aussie dalam perdagangan AUDUSD turun karena pertumbuhan sektor manufaktur China di bulan Oktober, meski turun namun angkanya masih diatas 50 sehingga tetap mengindikasikan adanya perkembangan. Aussie, sebagai mata uang komoditas dan China merupakan negara ekspor terbesar bagi komoditas Australia sangat mempengaruhi pergerakan perdagangannya.

Disisi lain pelemahan Aussie juga disebabkan Dolar AS yang menyentuh level tertinggi dalam 16 bulan setelah data ADP dibulan Oktober yang meningkat diatas estimasi.

Penguatan Dolar AS ini juga berhasil memukul Yen, lebih-lebih setelah Bank of Japan mempertahankan kebijakan moneter, hal ini memperkuat pandangan bahwa bank sentral tidak terburu-buru untuk memangkas stimulus besar-besaran. Menjelang penutupan, yen rebound terhadap dolar AS dipicu aksi ambil keuntungan pada akhir bulan.