ESANDAR, Jakarta – Dolar AS mengalami tekanan ringan dalam perdagangan di hari Rabu (03/07/2019),dipicu oleh naiknya perkiraan akan penurunan suku bunga Fed di akhir bulan ini. Ekspektasi naik setelah data ekonomi AS terkini menunjukkan adanya peningkatan perlambatan dalam pertumbuhan lapangan kerja di sektor swasta.
Selain itu, sentiment fundamental yang melemahnya Dolar AS juga berasal dari cuitan Presiden AS Donald Trump bahwa negara tersebut bahwa negaranya harus melawan “permainan manipulasi mata uang” yang dilakukan China dan Eropa. Trump menyatakan bahwa China dan Eropa memainkan permainan manipulasi mata uang terbesar dengan memompa uang ke dalam sistem mereka untuk bersaing dengan AS.
Pasar menilai bahwa cuitan Trump ini sebagai bentuk intervensi verbal yang berpotensi menjadi alasan bagi pelemahan dolar AS. Tekanan ini akan terasa dalam perdagangan hari ini, Kamis (04/07/2019) terlebih situasi pasar relatif sepi karena pasar Amerika akan tutup untuk libur Hari Kemerdekaan AS.
ADP Inc., sebuah perusahaan prosesor penggajian, menunjukkan pekerjaan sektor swasta AS menambah 102.000 pekerjaan pada Juni setelah menambah 41.000 pekerjaan – yang direvisi naik – pada bulan Mei. Sedangkan prediksi para ekonom adalah peningkatan 140.000 pekerjaan.
Selain itu, Institute for Supply (ISM) melaporkan indeks non-manufaktur turun menjadi 55,1 pada Juni dari 56,9 pada Mei, mencapai level terendah sejak pembacaan yang sesuai pada Juli 2017. Para ekonom memperkirakan penurunan yang lebih moderat ke 55,9.
Para pelaku pasar forex dan emas pun cenderung bersikap hati-hati menjelang rilis satu rangkaian data ketenagakerjaan AS periode Juni. Para ekonom memperkirakan data yang akan dirilis besok malam tersebut akan memperlihatkan jumlah gaji utama non-pertanian dari laporan ini diperkirakan akan menunjukkan kenaikan sebesar 165.000.
Tetapi dengan angka dari ADP yang lebih lemah semalam, banyak yang berpikir bahwa angka non-pertanian hari Jumat juga akan melemah dan menjadi faktor negatif bagi dolar AS.
Indikator ekonomi tersebut menunjukkan adanya sejumlah perlambatan ekonomi. Hal ini semakin memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga acuan pada pertemuan akhir bulan Juli. Bulan lalu, Fed telah memberi sinyal pelonggaran kebijakan moneter dengan menyatakan akan “bertindak sesuai” untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi saat ini.