Dolar AS, USDJPY siap menuju ke Y 100.

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Dolar AS bersiap menuju minggu terbaik mereka sejak awal April pada perdagangan di hari Jumat (24/04/2020), karena jatuhnya harga minyak membebani mata uang komoditas dan masalah pembagian dana darurat Eropa akan menyeret Euro lebih rendah. Pergerakan pagi hari adalah sederhana dan dipimpin oleh penurunan yang lebih rendah dalam dolar Australia karena para pedagang terkejut dengan hasil yang tidak meyakinkan dari uji coba obat antivirus Gilead dan mencari berita utama untuk arahan lebih lanjut.

Dolar AS kini berdiri di dekat posisi tertingginya dalam dua setengah minggu terhadap sekeranjang mata uang  lainnya dengan kenaikan 0,8% untuk minggu ini. Naik sekitar 1% atas Euro dalam perdagangan EURUSD.  Euro jatuh ke level terendah satu bulan di $ 1,0756 pada hari Kamis, dan melayang kembali untuk menguji level itu pada hari Jumat setelah Uni Eropa sepakat untuk membangun dana darurat triliun euro, tetapi meninggalkan rincian untuk nanti. Italia dan Spanyol terpukul jauh lebih keras daripada Jerman oleh krisis, permusuhan lama telah muncul di sebuah blok yang menghadapi pemotongan untuk output sedalam 15% menurut Bank Sentral Eropa.

Euro terakhir duduk di $ 1,0776. Pound Inggris stabil di $ 1,2352, yang turun sekitar 1,1% untuk minggu ini, dan yen Jepang melunak sedikit menjadi 107,70 per dolar.

Menyikapi data ekonomi hari ini yang diperkirakan akan mengerikan, membuat sentimen risiko turun. Tekanan bearish masih akan menghinggapi pasar setidanya hingga tiga minggu kedepan. Tak heran bila kemudian Aussie turun sekitar 0,2%, dimana AUDUSD di $ 0,6356, di bawah resistensi di sekitar 64 sen. AUDUSD sempat naik karena pasar mengabaikan berita ekonomi yang mengerikan di Eropa dan Amerika Serikat dan harga komoditas naik terus.

Data pesanan barang awal di Amerika Serikat dan survei sentimen bisnis Jerman pada hari Jumat kemungkinan tidak akan meningkatkan mood investor – terutama karena pemulihan global mulai terlihat semakin berbatu. Perekonomian masih mengalami kontraksi ekonomi dan lebih dalam daripada apa pun yang telah disaksikan pada abad lalu, atau mungkin beberapa abad. Pemulihan yang lambat dan berbentuk U lebih mungkin daripada rebound cepat berbentuk V..