ESANDAR, Jakarta – Dolar Amerika Serikat (AS) naik pada perdagangan di hari Jumat (17/05/2019) karena kekhawatiran tentang pemilihan parlemen Eropa minggu depan telah merusak permintaan untuk Euro. Disisi lain, Poundsterling Inggris turun ke level terendah dalam empat bulan ini di tengah kekhawatiran tentang keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
Greenbacks terbukti masih tetap disukai para investor sebagai mata uang safe haven, bahkan ketika perang perdagangan antara AS dan China semakin panas. Sebaliknya, mata uang paling kuat melawan Dolar AS, Euro harus terpukul di pekan lalu oleh komentar Wakil Perdana Menteri Italia Matteo Salvini bahwa aturan Uni Eropa membahayakan negaranya. Salvini juga mengatakan pada hari Kamis bahwa ia akan “membongkar” aturan yang “mencekik” Italia jika partainya mendapat skor bagus dalam pemilihan. Pasar sedikit khawatir dengan jalannya pemilihan parlemen Eropa.
Investor memilih Dolar AS sebagai benteng pilihan terakhir. Euro secara singkat bahkan harus memangkas kerugian setelah Gedung Putih mengatakan Presiden Donald Trump menunda keputusan selama enam bulan tentang apakah akan mengenakan tarif pada mobil impor dan suku cadang untuk memungkinkan lebih banyak waktu untuk pembicaraan perdagangan dengan Uni Eropa dan Jepang.
Poundsterling jatuh ke level terendah sejak 15 Januari setelah pembicaraan Brexit lintas-partai kandas. Beban bagi sterling juga datang dari kekhawatiran yang tumbuh tentang dampak kemungkinan pengunduran diri Perdana Menteri Theresa May pada langkah Inggris keluar dari Uni Eropa.
Sementara itu Yuan China jatuh ke level terendah sejak November setelah China mengatakan AS harus menunjukkan ketulusan jika ingin mengadakan pembicaraan perdagangan yang bermakna. Trump secara dramatis meningkatkan taruhannya dengan pukulan yang berpotensi menghancurkan raksasa teknologi China Huawei. Dua ekonomi terbesar di dunia ini terjebak dalam perselisihan perdagangan yang semakin sengit di mana mereka telah memberlakukan tarif yang meningkat pada impor satu sama lain.
Retorika dari kedua belah pihak semakin panas, membuat kesepakatan AS-China tampaknya jauh dari akan tercapai dalam waktu dekat ini. Pada titik ini, ini berarti tidak akan ada negosiasi tingkat tinggi antara keduanya sampai pertemuan Trump-Xi Jinping pada pertemuan G20 pada akhir Juni. Ini berarti putaran tarif selanjutnya kemungkinan akan ikut berperan, menandakan peningkatan lebih lanjut dan membuat kesepakatan yang jauh lebih sulit.
Aussie sendiri turun ke level terendah sejak 3 Januari karena meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dan China. Data pada hari Jumat menunjukkan sentimen konsumen AS melonjak ke level tertinggi 15-tahun pada awal Mei di tengah meningkatnya kepercayaan terhadap prospek ekonomi, meskipun banyak lonjakan yang tercatat sebelum eskalasi perang perdagangan. (Lukman Hqeem)