ESANDAR, Jakarta – Indeks dolar AS melemah pada akhir pekan lalu Jumat (05/10) setelah Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat hanya ada penambahan 134.000 pekerjaan pada bulan September. Jumlah ini lebih sedikit dari harapan sebesar 168.000 sementara tingkat pengangguran turun menjadi 3,7% yang menandai sebagai fase terendah sejak 1969. Dengan hasil ini, Indek Dolar AS mundur tipis ke 95,66 dari posisi di 95,77.
Memang Dolar AS nampak terpukul dengan data ini, namun mengingat kondisi lingkungan yang masih campur aduk, Dolar berpeluang mengalahkan mata uang lainnya kembali. Pasar memiliki harapan Dolar AS akan menguat seiring dengan upaya The Federal Reserve dalam menaikkan suku bunga. Potensi ini akan mendorong arus masuk dan aksi beli atas Dolar AS.
Terhadap Loonie, dalam perdagangan USDCAD – Dolar AS sedikit terdesak paska kesepakatan NAFTA tercapai. Dolar Kanada kemudian beringsut melemah terhadap perdagangan greenback di C $ 1,2941 dari sebelumnya C $ 1,2925.
Sementara pesaingnya yang paling kuat, Euro telah berjuang disebagian besar waktu dalam sepekan kemarin terhadap dolar karena kekhawatiran anggaran Italia membebani mata uang bersama tersebut, terakhir berpindah tangan pada $ 1,1521, dibandingkan dengan $ 1,1516 akhir Kamis.
Kedepannya, Euro nampaknya akan tetap bergerak tajam meski dari posisi terendah minggu ini dalam perdagangan EURUSD. Krisis anggaran Italia dikombinasikan dengan retorika antiestablishment dari para pemimpin Roma telah memberikan ruang bari euro untuk bergerak turun lebih lanjut. Bahkan euro nampak berada di jalur untuk penurunan mingguan ketiga berturut-turut.
Sementara itu, poundsterling Inggris, dalam perdagangan GBPUSD menjadi mata uang utama yang berkinerja terbaik, diperdagangkan pada $ 1,3116, dibandingkan dengan $ 1,3020 Kamis. Poundsterling melonjak lebih tinggi setelah Bloomberg melaporkan bahwa Uni Eropa akan menawarkan kesepakatan perdagangan bebas “super”dikenakan kepada U.K.
Dolar Australia dalam perdagangan AUDUSD, melanjutkan penurunannya, diperdagangkan pada $ 0,7053. Aussie membuat level terendah dalam 2 ½ tahun terhadap dolar pada perdagangan hari Jumat, diperdagangkan ke $ 0,7042.
Dalam perdagangan dengan Yen Jepang, USDJPY, yang merupakan barometer untuk selera investor, bergerak lebih tinggi terhadap dolar, diperdagangkan pada ¥ 113,74 dibandingkan dengan ¥ 113,90 pada hari Kamis. Itu diperdagangkan pada ¥ 113,97 sebelum rilis laporan pekerjaan bulan September. (Lukman Hqeem)