Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Masih saja Dolar AS merana pada perdagangan di hari Rabu (21/04/2021), melayang-layang  tepat di atas level terendah dalam 7 (tujuh) minggu ini dimana imbal hasil obligasi AS juga melemah. Kondisi ini membuat daya tarik imbal hasil dan mata uang cadangan dunia ini menurun. Greenback sebagai tempat berlindung yang aman mendapat kelonggaran dari kemunduran saham dunia dari rekor tertinggi karena gejolak infeksi virus korona dari India hingga Kanada memperburuk prospek pemulihan global yang cepat. Sentimen risk off juga mendukung penguatan Yen. Dalam perdagangan USD/JPY, yen naik ke puncak baru tujuh minggu di 107,88 per dolar pada Rabu (21/04/2021).

Indeks dolar, berada di 91,196 pada awal hari perdagangan Asia setelah merosot ke level 90,856 pada hari Selasa untuk pertama kalinya sejak 3 Maret. Sejauh ini telah turun 2,2% bulan ini. Indeks telah menembus level support kunci jangka pendek di 91,30 dan dapat melihat penurunan lebih lanjut ke level terendah 90-an, dimana euro bisa naik ke sekitar $ 1,22. Dalam perdagangan EUR/USD, Euro diperdagangkan pada $ 1,2039, setelah menyentuh tertinggi tujuh minggu di $ 1,2079 semalam. Bank Sentral Eropa memutuskan kebijakan pada hari Kamis, dimana Fed mengikuti minggu depan.

Hasil benchmark Treasury 10-tahun berada di sekitar 1,56%, tidak jauh dari level terendah sejak pertengahan Maret, karena terus berkonsolidasi setelah mundur dari level tertinggi 14-bulan di 1,7760% yang dicapai pada akhir bulan lalu. Penurunan imbal hasil AS dan dolar pada bulan April datang sebagai bukti yang meningkat bahwa Fed akan lebih lambat dalam pengetatan kebijakan moneter daripada yang terlihat di pasar, kata para analis.

Sejumlah sentiment mendorong Euro untuk naik. Berasal dari pengumuman bahwa Uni Eropa telah mendapatkan tambahan 100 juta dosis vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh BioNTech dan Pfizer. Namun di tempat lain, perkembangan pandemi memicu kewaspadaan investor. India melaporkan 1.761 kematian akibat COVID-19, korban harian tertinggi, sementara Kanada dan AS memperpanjang penutupan perbatasan darat untuk pelancong yang tidak penting.

Di Wall Street, saham sektor travel membebani sentimen, dimana sejumlah operator penerbangan dan kapal pesiar turun tajam.

Pada perdagangan komoditi, harga minyak jatuh, menyeret mata uang terkait komoditas lebih rendah semalam. Dolar Kanada diperdagangkan pada C $ 1,26050 terhadap greenback di Asia, menyusul penurunan terbesar dalam hampir dua bulan pada hari Selasa. Bank of Canada akan mengumumkan keputusan kebijakan Rabu malam. Dolar Australia, barometer untuk selera risiko, naik tipis menjadi $ 0,77335 setelah meluncur 0,4% semalam.