Dibawah tekanan, baik Euro dan Poundsterling berpotensi membalas terhadap Dolar AS. (Foto Istimewa)

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Indeks dolar Amerika Serikat (AS) berkonsolidasi di dekat posisi puncak dalam 1½ minggu yang tercatat di perdagangan sebelumnya. Penguatan greenbacks terjadi ketika Wakil Perdana Menteri Cina Liu He dan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer, serta Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin membahas masalah yang terkait dengan fase pertama dari perjanjian perdagangan.

Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh lawan-lawannya. Euro memanfaatkan untuk menghentikan penurunan 4 hari sebelumnya dengan tampil stabil. Daya dorong Euro bersumber dari data ekonomi terkini yang menunjukkan sentimen di konsumen Jerman naik secara tak terduga di akhir tahun. Membaiknya indikator ini menunjukkan bahwa pengeluaran rumah tangga akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi Jerman menjelang tahun baru.

Pada perdagangan EURUSD berakhir di 1.1021 atau naik 0,06%. Pasangan ini berusaha melawan tekanan jual sejak 21 November namun tetap rentan terhadap pukulan para bears dengan beberapa resistensi kuat yang siap mengadang recovery-nya. Posisinya hingga kini masih berada di bawah resistance 1.1032. Resistance intraday lain terlihat 1.1047 dan 1.1057. Level support saat ini 1.1012, 1.1000, dan 1.0980.

Poundsterling justru tersungkur, berbalik dari kenaikan sebelumnya setelah jajak pendapat kedua menunjukkan penyempitan peluang posisi Partai Konservatif memenangkan pemilihan Inggris bulan depan. Dalam perdagangan GBPUSD berakhir negatif 0,27 persen di $1,2866, setelah mencapai titik terendah $1,2829 pada hari Jumat, terendah sejak 13 November. Perhatian para investor akan tetap pada perkembangan di seputar pemilihan umum UK, selain pendorong fundamental AS.

GBPUSD berakhir di 1.2866 pada saat sesi perdagangan Selasa ditutup atau lebih rendah -0,27% dari penutupan sesi Senin. GBPUSD cenderung untuk melanjutkan konsolidasi di kisaran 1.2835 – 1.2903. Potensi turun lebih lanjut akan mendorong GBPUSD ke 1.2853, 1.2835, dan 1.2820. Sedangkan resistance-resistance intraday terlihat di 1.2872, 1.2893, dan area 1.2912.

Aussie naik ke 0.6785 atau lebih tinggi 0,13%, meski pemulihan ini tergolong lemah dan terbilang sebagai bagian dari upaya berbalik arah menuju tren kenaikannya dengan upaya menembus level resistensi sejak dua hari lalu. Batas penting yang mesti ditembus berada di 0.6898. Resistensi lain terlihat di 0.6818 – 0.6840. Sedangkan level support  terdekat saat ini berada di 0.6760, 0.6740, dan 0.6720.

Dolar AS menguat terhadap yen hingga ke puncak 2-minggu setelah Cina menyatakan para negosiator perdagangan dari kedua negara telah mencapai konsensus menyelesaikan masalah yang relevan. Namun, tidak ada indikasi tentang waktu kesepakatan tersebut sehingga memaksa para investor untuk memangkas posisi beli dolar mereka. Dolar AS berakhir menguat 0,11 persen terhadap yen, ditutup di ¥109,03, setelah mencapai tertinggi ¥109,20, tertinggi sejak 12 November.

Pada perdagangan USDJPY berakhir di 109.03 atau lebih rendah 0,11%.  USDJPY cenderung naik meski ada resistance kuat di 109.20. Menembus batas ini, USDJPY bisa ke 109.35 – 109.47. Sebaliknya aksi ambil untung bisa terjadi menjelang libur Thanksgiving, membuka peluang penurunan ke level support di 108.95, 108.80, dan 108.60. (Lukman Hqeem)