ESANDAR, Jakarta – Departemen Keuangan Amerika Serikat, dalam laporan terbarunya menyatakan bahwa defisit anggaran mencapai $79 milyar pada tahun fiskal yang berakhir 30 September. Terjadi kenaikan defisit sebesar $ 113 miliar, karena belanja naik sementara pendapatan tetap atau hampir datar, demikian dilaporkan pada Senin (15/10).
Sementara tingkat pengeluaran tumbuh sebesar $ 127 miliar, atau 3,2%, sementara penerimaan pemerintah naik 0,4%, atau $ 14 miliar. Dibandingkan dengan PDB, defisit naik menjadi 3,9%, naik 0,4 poin persentase untuk mencapai tingkat tertinggi sejak fiskal 2012.
Pada bulan September saja, AS mencatat surplus $ 119,1 miliar. AS memang biasanya mencatat surplus pada bulan September karena perkiraan pembayaran pajak penghasilan individu dan perusahaan yang dilakukan selama bulan tersebut.
Kenaikan defisit disebabkan oleh utang publik yang melonjak hingga $ 65 miliar, atau naik 14% dari tahun lalu, demikian menurut Departemen Keuangan. Selain juga oleh kenaikan suku bunga dan utang yang lebih besar.
Sementara pengeluaran untuk jaminan sosial justru meningkat sebesar $ 39 miliar, atau 4%, seiring bertambahnya usia penduduk Amerika. Disisi lain ada kenaikan belanja pertahanan sebesar $ 32 miliar, atau 6%, setelah Kongres mengesahkan kenaikan belanja.
Sebaliknya, belanja pendidikan mengalami penurunan terbesar, turun 43% atau $ 48 miliar, hampir seluruhnya karena perubahan estimasi biaya subsidi pinjaman dan jaminan pinjaman. Ada juga karena penurunan kontribusi dalam keuntungan dari pembeli hipotek yang dikendalikan pemerintah Fannie Mae dan Freddie Mac.
Di sisi pendapatan, pajak perusahaan turun 22%, atau $ 76 miliar, karena perusahaan menikmati tarif pajak yang lebih kecil serta kemampuan untuk segera mengurangi nilai penuh pembelian peralatan, baik produk sampingan dari Potongan Pajak dan Undang-Undang Pekerjaan. Pajak penghasilan individu naik tipis sebesar 1%, atau $ 23 miliar. Hal ini karena peningkatan lapangan kerja dan upah yang lebih tinggi diimbangi oleh pemotongan yang lebih rendah. Departemen Keuangan juga menerbitkan tabel pemotongan yang dimodifikasi. Sementara Kantor Anggaran Kongres memperkirakan defisit tahun berjalan mencapai $ 973 miliar dan melampaui angka $ 1 triliun pada 2020 fiskal.
Data-data ini memberikan gambaran bahwa perekonomian AS mengalami kenaikan sehingga menciptakan peningkatan pendapatan pemerintah. Ini dianggap sebagai sebuah langkah penting menuju keberlanjutan fiskal dalam jangka panjang. Sayangnya, gambaran fiskal ini juga memberikan peringatan yang blak-blakan kepada Kongres tentang konsekuensi mengerikan dari pengeluaran yang tidak bertanggung jawab dan tidak perlu.
Sejauh ini, beban utang pemerintah pusat telah berlipat ganda dalam dekade terakhir, hampir 80% dari PDB sekarang dan proyeksi saat ini memperkirakan akan mencapai 100% pada tahun 2030. Peningkatan ini karena penuaan penduduk yang mendorong pengeluaran untuk pensiun dan perawatan kesehatan masyarakat. (Lukman Hqeem)