ESANDAR – Pada perdagangan mata uang hari Senin (03/02/2020), Euro gagal mempertahankan kenaikannya sejak sesi perdagangan akhir pekan lalu, setelah Greenback mampu membalikkan keadaan pasca rilisnya data manufaktur AS yang lebih baik dari perkiraan. Hal ini menjadi sentiment positif yang memberikan dorongan kejutan bagi Dollar AS yang sudah lebih kuat dan terus memberikan tekanan ke bawah pada mata uang utama.
Disisi lain, komentar dari Wakil Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Luis de Guindos yang mengatakan bahwa laju inflasi Eropa kemungkinan masih akan berada di kisaran saat ini hingga 12 bulan kedepan, sepertinya menambah kekhawatiran investor terhadap prospek ekonomi Eurozone. Pernyataan yang tidak begitu menggembirakan sehubungan dengan prospek inflasi tampaknya telah memberikan beberapa tekanan pada mata uang bersama dan menyeret pasangan EURUSD ke posisi terendah dalam sesi perdagangan baru.
Poundsterling mengalami penurunan kembali akibat tekanan Greenback sehingga kembali mendekati titik terendah pekan lalu. Kekhawatiran tentang negosiasi perdagangan antara Uni Eropa dan Inggris Raya, yang diperkirakan akan dimulai pada bulan Maret, mempercepat koreksi bearish Poundsterling. Data manufaktur AS disisi lain turut menjadi faktor utama bagi timbulnya tekanan pada perdagangan GBPUSD. Sebelumnya Poundsterling sempat mengalami reli pasca pertemuan Bank Sental Inggris.
Mata uang Aussie telah kehilangan lebih dari 100 pips di pekan lalu, di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap dampak negatif wabah virus terhadap ekonomi Cina. Dengan China menyuntikkan likuiditas untuk membatasi aksi jual di pasar ekuitas dan menyuarakan komitmennya untuk membantu perekonomian.
AUDUSD mencoba melakukan rebound secara teknis dan melakukan konsolidasi di 0.6700. Pada hari Selasa ini RBA akan mengumumkan keputusan suku bunga dan menerbitkan pernyataan kebijakan moneternya. Pasar mengharapkan bank untuk mempertahankan kebijakannya tidak berubah di 0.75%. Di sisi lain, greenback tetap relatif kuat terhadap rival utamanya pada hari Senin untuk menjaga upside AUDUSD.
Pasangan mata uang USDJPY memperoleh daya tarik positif di sesi perdagangan hari pertama pekan ini, sekaligus meminimalisir kerugian akibat penurunan di sesi perdagangan sebelumnya yang menyentuh level terendahnya dalam tiga pekan. Ketakutan yang berkelanjutan tentang penyebaran virus Corona menyebabkan timbulnya aksi jual di ekuitas global pada hari Jumat lalu dan memberikan dorongan kuat untuk status safe-haven Yen Jepang. Langkah-langkah oleh People’s Bank of China meredakan kekhawatiran pasar atas pukulan yang diharapkan terhadap ekonomi China dan menyebabkan rebound moderat dalam sentimen risiko global.