Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

USD/JPY menggambarkan momentum jungkat-jungkit hampir 20 pips setelah Ketua Federal Reserve (Fed) mengulangi komentar hari sebelumnya pada Kamis pagi di Eropa. Konon, pasangan Yen naik ke level tertinggi sejak November 2022 sebelum mundur dari 144,70, paling lambat di sekitar 144,60.

“Mayoritas kuat pembuat kebijakan Fed mengharapkan dua atau lebih kenaikan suku bunga pada akhir tahun,” kata Ketua Fed Jerome Powell saat berbicara pada Konferensi Keempat tentang Stabilitas Keuangan yang diselenggarakan oleh Bank Spanyol, di Madrid.

Perlu dicatat, bagaimanapun, bahwa komentarnya menyarankan, “Tekanan bank yang muncul pada bulan Maret ‘mungkin menyebabkan’ pengetatan lebih lanjut dalam kondisi kredit,” tampaknya telah memicu penurunan pasangan USD/JPY dari puncak multi-hari sesudahnya. .

Di sisi lain, data optimis Jepang juga mendorong pembeli pasangan Yen. Yang mengatakan, Indeks Keyakinan Konsumen Jepang untuk bulan Juni sesuai dengan perkiraan 36,2, dibandingkan 36,0, sedangkan pertumbuhan Perdagangan Ritel Jepang melonjak menjadi 5,7% YoY untuk bulan Mei dibandingkan dengan perkiraan 5,4% dan 5,1% sebelumnya (direvisi).

Selain itu, kekhawatiran intervensi pemerintah Jepang untuk mempertahankan Yen, karena para pembuat kebijakan baru-baru ini menunjukkan kesiapan untuk melakukannya dalam keadaan darurat, juga tampaknya mendorong kenaikan USD/JPY.

Meski begitu, komentar dovish dari Gubernur Bank of Japan (BoJ) Kazuo Ueda dan hasil obligasi Treasury AS yang optimis membuat pembeli USD/JPY tetap berharap. Yang mengatakan, “(Masih ada) jarak yang harus ditempuh untuk mencapai inflasi 2% secara berkelanjutan disertai dengan pertumbuhan upah yang memadai,” kata Ueda dari BoJ sementara juga menambahkan bahwa ekonomi Jepang akan berkembang sedikit di atas potensi untuk beberapa waktu. Berbicara tentang imbal hasil, imbal hasil obligasi Treasury AS 10 tahun dan dua tahun mengkonsolidasikan penurunan hari sebelumnya sekitar 3,48% dan paling lambat 4,75%.

Selanjutnya, pedagang pasangan USD/JPY akan memperhatikan versi revisi dari Produk Domestik Bruto (PDB) AS untuk kuartal pertama (Q1) 2023, serta data ketenagakerjaan dan aktivitas AS tingkat kedua, untuk arah yang jelas. Secara teknis, pasangan USD/JPY tetap dalam channel bullish dua minggu, saat ini antara 143,85 – 145,50, yang pada gilirannya membuat harapan para pembeli tetap terjaga.