Dolar

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Dolar menguat pada perdagangan di hari Rabu (17/07/2019) setelah data AS yang optimis memicu ekspektasi pelonggaran kebijakan agresif oleh Federal Reserve akhir bulan ini. Sementara Poundsterling  dan Euro yang berjuang juga memberikan dorongan tambahan untuk Greenback. Indek Dolar AS secara efektif tidak berubah pada 97.363 setelah naik 0,5% pada hari sebelumnya.

Dolar naik setelah data penjualan ritel AS yang lebih baik dari perkiraan Juni mengurangi kemungkinan pemotongan suku bunga oleh Fed sebesar 50 basis poin daripada 25 basis poin pada tinjauan kebijakan di akhir bulan ini. Disisi lain, melemahnya Euro dan Poundsterling oleh sentiment domestik ikut memberikan kontribusi bagi penguatan Dolar AS.

Pound mundur ke posisi terendah 27-bulan di $ 1,2396 semalam karena Boris Johnson dan Jeremy Hunt, dua kandidat untuk menjadi perdana menteri Inggris berikutnya, bersaing untuk mengalahkan satu sama lain karena mengambil sikap Brexit yang lebih keras. Sterling terakhir diperdagangkan sedikit berubah pada $ 1,2411.

Euro (EUR =) stabil di $ 1,1212 setelah kehilangan lebih dari 0,4% pada hari sebelumnya. Kerugian terjadi setelah survei oleh lembaga ZEW menunjukkan bahwa suasana hati di kalangan investor Jerman memburuk lebih tajam dari yang diperkirakan pada Juli di tengah sengketa perdagangan yang belum terselesaikan antara Cina dan Amerika Serikat serta ketegangan politik dengan Iran.

Sementara itu, Dolar hampir datar di 108,215 yen setelah naik 0,3% terhadap yen semalam karena data penjualan ritel AS yang kuat. Dolar Australia naik tipis 0,05% menjadi $ 0,7016, setelah kehilangan 0,4% pada hari Selasa setelah komentar oleh Presiden AS Donald Trump.

Amerika Serikat masih memiliki jalan panjang untuk menyimpulkan kesepakatan perdagangan dengan Cina tetapi dapat mengenakan tarif pada barang-barang Cina senilai $ 325 miliar tambahan jika diperlukan, kata Trump. Aussie peka terhadap kekayaan ekonomi China, selaku mitra dagang terbesar Australia.

Dampak komentar Trump pada mata uang utama lainnya, bagaimanapun, terbatas. Pelaku pasar lebih menyoroti kebijakan The Fed, data AS dan dampaknya dibandingkan dengan ketegangan perdagangan AS – China yang berlarut-larut. (Lukman Hqeem)